Semarang, UP Radio – Pandemi Covid 19 telah merenggut banyak korban jiwa di Kota Semarang dan menyebabkan bertambahnya jumlah anak-anak yang menjadi yatim piatu.
Hal ini menjadi perhatian Yayasan Kesehatan Telogorejo dan Komunitas Tionghoa Semarang untuk mendukung Pemerintah Kota Semarang membantu anak yatim piatu akibat covid.
Penyerahan bantuan ini dilaksanakan di kantor kelurahan karangayu semarang yang dihadiri Walikota Semarang Hendrar Prihadi, ketua Yayasan Kesehatan Telogorejo dr Koesbintoro Singgih, Koordinator komunitas Tionghoa Harjanto Halim, Ketua PORINTI Yoga Pangemanan dan Persatuan pengusaha Tionghoa (Perkit) Gianto.
Walikota Semarang Hendrar Prihadi mengungkapkan jumlah anak yatim piatu di kota Semarang setelah orang tuanya meninggal dunia akibat COVID-19 mencapai angka 407 anak.
“Selanjutnya pemerintah akan memberikan bantuan bagi anak anak tersebut berupa bantuan pendidikan sekolah sebagai bentuk kepedulian pemerintah,” kata Walikota Semarang.
Pada tahap pertama bantuan ini disalurkan untuk 33 anak di kelurahan Karangayu Semarang dan bantuan selanjutnya akan diserahkan di seluruh wilayah kelurahan di kota Semarang.
Untuk bantuan anak yatim piatu ini pemerintah kota Semarang telah mendapat dukungan dari berbagai pihak diantaranya Yayasan kesehatan Telogorejo, Porinti, Komunitas Tionghoa dan Perkit.
“Kita juga dibantu oleh teman teman Komunitas Tionghoa dan Yayasan kesehatan Telogorejo yang berkomitmen membantu sebanyak 200 anak,” tambah Walikota.
Sementara itu Pengurus Yayasan Kesehatan Telogorejo dr Koesbintoro Singgih mengaku pemberian bantuan anak yatim ini diluar bantuan sembako yang dilakukan selama ini.
“Hari ini kita bersyukur bisa ikut berbagi kepada anak yatim piatu akibat covid berjumlah total 200 anak yang dibantu,” tutur Singgih.
Bentuk bantuan yang disalurkan berupa beasiswa pendidikan senilai Rp 500 ribu setiap anak dan akan disalurkan secara bertahap ke seluruh wilayah Semarang.
“Tahap pertama telah diberikan untuk 33 anak di karangayu dan selanjutnya akan diberikan bertahap di kelurahan lainnya,” ujar Singgih.
Koordinator Komunitas Tionghoa Semarang Harjanto Halim mengaku komunitasnya ikut tergerak memberikan perhatian juga kepada anak-anak yatim piatu akibat covid.
“Kami tergerak sangat membaca berita di koran, Pak Walikota mendatangi seorang anak yang menjadi yatim piatu. Kami sangat sedih. Kami ingin bantu agar anak2 mendapat perhatian sehingga bisa melalui masa2 sulit ini. Mereka adalah generasi penerus bangsa dan solidaritas ini sangat pas menjelang Hari Kemerdekaan”, pungkas Halim. (shs)