Semarang, UP Radio – Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang meresmikan Jalan Ki Narto Sabdo yang sebelumnya bernama jalan Agus Salim (sebelah Hotel Metro) pada Rabu (29/6/2022).
Penamaan Jalan Ki Narto Sabdo sendiri telah diupayakan sejak setahun lalu yang memotong sekitar 200 meter ruas Jalan Agus Salim. Jadi ruas Jalan Ki Narto Sabdo kurang lebih berada antara tugu (patung) Ki Narto Sabdo di depan Hotel Metro hingga pertigaan pekojan.
Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi mengatakan penamaan jalan ini adalah sebuah penghargaan bagi seorang tokoh nasional yang memiliki jasa besar dan memberikan perubahan nyata bagi perkembangan bangsa yang lebih baik.
“Jadi batasnya nanti sampai Pekojan. Kita berupaya menghargai perjuangan seorang tokoh seniman, Ki Narto Sabdo, yang karya-karyanya sangat menginspirasi. Terutama pakem gending beliau saat mendalang, yang saat ini banyak ditiru oleh banyak seniman wayang,” ujar Pria yang akrab disapa Hendi.
Hendi mengungkapkan, perubahan nama jalan ini alan berdampak pada administrasi kependudukan, bisnis dan ekonomi, serta kependudukan. Maka dari itu, pihaknya meminta warga sekitar untuk segera melakukan penyesuaian administrasi serta meminta dinas bersangkutan untuk memberi pelayanan.
“Perubahan nama jalan ini pasti akan berdampak pada administrasi kependudukan. Makanya saya minta warga di sini segera berkoordinasi dengan RT-RW dan kelurahan untuk segera berkomunikasi dengan Disdukcapil untuk penyesuaian nama jalan,” ujarnya.
Hendi juga mengungkapkan, salah satu upaya Pemkot Semarang dalam mengangkat nama Ki Narto Sabdo adalah mengurus kembali Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) yang berupa gending-gending jawa itu.
Selain itu Pemkot Semarang juga sedang berupaya membangun gedung TBRS agar menjadi gedung kesenian bertaraf internasional.
Sementara itu, Bunyamin seorang Seniman dan Perwakilan Keluarga yang juga didampingi Djarot Sabdono selaku anak dan Danang Respati Puguh selaku Dosen dan Sejarawan mengatakan sangat bangga dengan penamaan jalan tersebut.
“Kami perwakilan keluarga sangat berterimakasih atas penghargaan ini. Tentunya ini yang kami tunggu-tunggu. Kami dan warga semarang sangat berbangga dengan adanya penamaan jalan ini,” jelasnya.
Bunyamin juga sudah meminta Pemerintah Kabupaten Klaten untuk memberikan nama Ki Narto Sabdo ke sebuah jalan. Hal itu dilakukan karena seniman legendaris itu lahir di Kabupaten Klaten.
“Kami juga sudah meminta kepada Pemkab Klaten untuk memberi nama jalan Ki Narto Sabdo. Karena Klaten adalah tempat kelahiran beliau,” ujarnya.
Bunyamin juga menekankan bahwa penamaan jalan ini tidak merepotkan warga sekitar secara administrasi. “Terkait masalah administrasi harapan kami tidak menyusahkan warga sini. Toh yang dipenggal hanya ruas jalan perkantoran sehingga tidak sampai membuat warga harus mengurus SIM, STNK, dan BPKB kendaraan hanya untuk merubah alamat,” jelasnya.
“Sejak awal kami dari keluarga memang tidak meminta panjang-panjang, hanya sekitar 100 sampai 200 meter saja yang tidak dekat dengan perkampungan,” tutupnya. (ksm)