Wisuda ke 77 UPGRIS Berhasil Meluluskan 45 Mahasiswa Tanpa Membuat Skripsi

Semarang, UP Radio – Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) menggelar upacara wisuda ke 77 yang diikuti 526 mahasiswa program Sarjana dan Magister pada acara wisuda ke-77.

Rektor UPGRIS, Dr Sri Suciati MHum mengatakan dari jumlah 526 peserta wisuda terdapat 45 wisudawan yang lulus tanpa membuat skripsi.

“skirpsi mereka diganti dengan penulisan artikel atau karya ilmiah yang publish di jurnal bereputasi. Sehingga para lulusan tanpa skripsi ini tetap memliki softskill dan kompetensi,” kata rektor Sri Suciati disela acara wisuda di Balairung UPGRIS, Rabu (29/5/2024).

Menurut rektor ini menjadi hal yang baru, dimana penulisan skripsi bisa diganti dengan menyusun karya tulis ilmiah yang telah publish di jurnal bereputasi.

“Beberapa wisudawan tanpa skripsi ini, mereka juga tidak menjalankan Kuliah Kerja Nyata (KKN). Karena mata kuliah ini telah dikonfersi dengan mata kuliah lainnya dalam MBKM,” terangnya.

Rektor menambahkan peserta wisuda ini juga sudah memiliki kompetensi tertentu dari LSP P1 UPGRIS dengan lima skema yang ada.

“Mahasiswa yang tanpa KKN ini juga memiliki keungulan-keunggulan karena mereka terjun langsung ke masyarakat. Karena KKN di UPGRIS juga luar negeri di Malaysia dan Thailand yang memberikan pengalaman baru bagi mahasiswa,” jelasnya.

Selain pengalaman mahasiswa juga dibekali sebelum mereka di wisuda agar siap memasuki dunia kerja dan dunia industri. “Kami membekali mahasiswa agar siap menghadapi dunia kerja seperti membuat lamaran kerja, teknik wawancara dan berbagai pelatihan lainnya,” katanya.

Salah satu peserta Wisuda prodi bahasa dan satra jawa, Jesy Lutfiah mengaku lulus tanpa skripsi memiliki hal positif dan negatifnya. Jesi membuat artikel ilmiah yang terpublish jurnal bereputasi sienta 4 tentang upacara pernikahan adat jawa.

“Ada enak dan tidak enaknya, enaknya mungkin temen-temen melihat tidak ribet dengan proses skripsi yang panjang. Tidak enaknya karena program baru sehingga prosesnya agak lama, karena waktu itu belum ada kepastian,” ujarnya. (shs)