Semarang, UP Radio – Pembelajaran Tatap Muka (PTM) hari pertama mulai dilaksanakan Senin (30/8) ini, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengecek langsung sejumlah sekolah di Semarang.
Wali kota yang akrab disapa Hendi memantau penerapan PTM di SMPN 12 Semarang dan SDN Srondol Wetan 01 Semarang. Ia menilai menilai, PTM hari pertama di dua sekolah tersebut berjalan sesuai rencana.
Menurutnya, situasi terkendali dengan batasan siswa yang masuk 50 persen. Bahkan, hari pertama ini belum sepenuhnya 50 persen.
Siswa SMPN 12 baru masuk kelas 9. Sedangkan, siswa SDN Srondol Kulon 01 baru masuk kelas 5 dan 6.
“PTM hari pertama Alhamdullillah semua berjalan sesuai rencana. Adek-adek kita semangat. Situasi terkendali dengan batasan 50 persen. Hari ini baru kelas 9. Minggu depan ditambah kelas 8, minggu ketiga kelas 7. Tadinya jumlah siswa 750, nanti kalau maksimal 370. Kita bertahap,” jelas Hendi.
Menurutnya, hal yang masih menjadi catatan yakni penerapan mix learning atau pembelajaran campuran antara daring dan luring yang harus lebih dimaksimalkan.
Guru harus interaktif kepada siswa baik yang mengikuti pembelajaran secara daring dan luring.
Guru juga harus memastikan bahwa siswa yang belajar secara daring bisa memahami dengan baik materi yang disampaikan.
Di sisi lain, jaringan internet harus baik agar tidak mengganggu proses pembelajaran.
“Catatannya, online yang di rumah harus dimaksimalkan dari sisi jaringan. Guru yang mengajar harus benar-benar, siswa yang di rumah harus bisa memahami dengan baik pembelajaran yang ada,” sebutnya.
Dinas Pendidikan, lanjut Hendi, telah memiliki metode sendiri dalam melakukan pengawasan PTM.
Dia yakin kepala sekolah dan guru sudah paham bahwa PTM ini merupakan upaya membuat siswa mendapatkan pendidikan secara maksimal.
Sehingga, dia memastikan, protokol kesehatan akan tetap diterapkan di setiap sekolah yang menggelar PTM.
“Semua negeri sudah PTM, tapi swasta tergantung kesiapan sekolah. Kalau siap kirim pemberitahuan ke Disdik, cek fisik, kami acc. Kalau fisik ada yang belum tepat, mohon maaf harus diperbaiki dan dievaluasi dulu,” tambahnya. (ksm)