Wali Kota Semarang, Motivasi DPU Dalam Upaya Penanganan Banjir

Semarang, UP Radio – Respons cepat Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu dalam penanganan banjir menjadi salah satu motivasi bagi Dinas Pekerjaan Umum Kota Semarang, dalam memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat. Hal itu ditegaskan Kepala Bidang Sumber Daya Air (Kabid SDA) Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang, Mochamad Hisam Ashari, Selasa (20/2/2024).

Menurutnya, Mbak Ita, sapaan akrab Hevearita Gunaryanti Rahayu sangan responsif menindaklanjuti langsung persoalan banjir. Terbaru, Mbak Ita dengan sigap turun langsung mengecek laporan adanya saluran air yang mampet di Kelurahan Bulu Lor, Kecamatan Semarang Utara, baru-baru ini.

Dia memimpin langsung para petugas ke lapangan dan bertemu dengan warga yang melaporkan aduan terkait permasalahan banjir yang selama ini terjadi.

Tak lama, saluran air yang memicu banjir langsung dibersihkan oleh Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang. Termasuk dengan menerjunkan pompa portabel di wilayah yang sering tergenang.

“Memang ada instalasi pompa yang rusak, tetapi ini sudah diperbaiki sesuai perintah Bu Wali,” kata Mochamad Hisam Ashari.

Hisam menambahkan, Wali Kota Semarang perempuan pertama tersebut memang mempunyai harapan, masyarakat dapat beraktivitas dengan aman dan nyaman. Dia menyatakan, monitoring langsung dari orang nomor satu di Kota Semarang tersebut menjadi semangat dalam melayani masyarakat.

“Bu Wali selalu memonitor dan mengarahkan kami agar harapannya genangan bisa tertangani. Sangat sigap dan selalu ada,” ujarnya.

Kini, saluran air di Kelurahan Bulu Lor yang dilaporkan warga tersebut, menurutnya, sudah lancar kembali. Kendati begitu, pihaknya mengajak masyarakat agar tak membuang sampah pada tempatnya.

“Insya-Allah sudah lancar. Tetapi mari jaga saluran kita, mulai di depan rumah sampai saluran besar, jangan sampai ada sampah yang dibuang sembarangan,” ujarnya.

Pihaknya juga menyatakan bahwa masyarakat dapat melibatkan atau menggandeng DPU Kota Semarang dalam proses pembersihan saluran air yang berpotensi memicu banjir. Namun satu hal yang dia tekankan, masyarakat jalangan menganggap saluran air atau sungai sebagai tempat sampah.

“Harapan kami masyarakat turut peduli bersama, kalau pas hari-hari libur bisa bekerja sama dan PU bisa dilibatkan siap untuk membantu warga,” katanya.(ksm)