Wali Kota Beli Keris Jaman Majapahit Seharga Rp 5 Juta

Semarang, UP Radio – Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi turut memeriahkan pameran dan bursa Tosan Aji bertema “Menguak Tabir Misteri Tosan Aji dalam Pergulatan Millenial” di Hall Balai Kota Semarang.

Selain mendapatkan hadiah Keris Nogo Siluman, Hendi sapaan akran Hendrar Prihadi juga membeli sebilah keris bernama ‘Rojo Ketemu Rojo’. “Keris ‘Rojo Ketemu Rojo’ merupakan keris peninggalan zaman Kerajaan Majapahit,” kata Ketua Komunitas Pebursa Tosan Aji Nusantara, Sudharto.

Keris “Rojo Ketemu Rojo”, kata Sudharto, dalam bahasa Indonesia memiliki filosofi “Rajanya Keris Bertemu Rajanya Manusia”. “Keris tersebut memiliki luk atau lekukan sembilan. Diperkirakan dibuat pada tahun 1.300-an, peninggalan zaman Kerajaan Majapahit,” katanya.

Advertisement

Sedangkan Keris ‘Nogo Siluman’, diperkirakan dibuat pada tahun 1.700-an. Secara filosofi memiliki arti Siluman Naga. “Keris tersebut diperuntukkan bagi seorang pemimpin yang low profile, rendah hati, tapi memiliki kerja nyata tanpa menyombongkan diri,” terangnya.

“Keris Rojo Ketemu Rojo, dulu merupakan pegangan Adipati zaman Majapahit, istilah sekarang Wali Kota,” katanya.

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengaku hanya menggemari keris sebagai produk budaya. “Saya suka dengan tekstur sebilah keris. Nenek moyang membuatnya dengan susah payah. Saya ini cuman penggemar, kalau ada yang bagus, teksturnya bagus wah tertarik. Beli, harganya enggak mahal boleh lah dibeli. Lalu apa manfaatnya? Aku enggak ngerti, pokoknya beli aja buat koleksi,” katanya.

Hendi juga berpesan kepada generasi muda, agar turut melestarikan keris yang merupakan warisan budaya Indonesia. Bahkan keris diakui oleh lembaga internasional Unesco. “Ini peninggalan leluhur, maka generasi millenial agar mampu menjadi penerus warisan budaya,” pungkasnya. (shs)

Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Advertisement