Semarang, UP Radio – Hingga tahun 2019 mendatang diperkirakan lebih dari 300 ribu guru akan memasuki masa purnatugas sehingga jika tidak dilakukab regenerasi tenaga guru dikhawatirkan angka kekurangan guru akan semakin besar.
Rektor Universitas PGRI Semarang Dr. Muhdi, SH. MHum. Mengungkapkan hal tersebut dalam upacara wisuda 628 orang peserta wisuda ke 60 Universitas PGRI Semarang di Balairung UPGRIS (16/12).
“Setidaknya 200 – 300 ribu guru dalam dua tahun mendatang akan memasuki masa pensiun sehingga para lulusan baru ini harus mempersiapkan diri untuk bisa menggantikan mereka,” ungkap Muhdi.
Untuk mempersiapkan tenaga guru yang berkualitas Universitas PGRI Semarang bukan hanya bekal akademis semata tetapi juga bekal ketrampilan yang bisa mendukung proses belajar mengajar yang lebih berkualitas.
“Sekarang Guru bukan hanya Bersyarat S1 (sarjana) saja tetapi juga harus dilengkapi sertifikasi profesi, dimana saat ini masih ada 600 ribu guru yang belum memiliki sertivikasi,” bebernya.
Menurutnya Setiap calon tenaga pengajar dari UPGRIS telah mendapat pembekalan untuk mengikuti berbagai persyaratan sebagai syarat untuk mengikuti sertifikasi.Tuntutan dunia kerja yang terus berkembang selain dituntut penguasaan hard skill tidak akan cukup sehingga soft skill atau keahlian khusus dan kemampuan interaksi sosial terutama integritas atau karakter juga menjadi pertimbangan tersendiri.
“Orang yang memiliki soft skills akan selalu dibutuhkan dalam menghadapi dunia kerja sampai jaman kapanpun dan dimanapun. Dalam dunia kerja menempatkan soft skills sebesar 82 persen dan sisanya hard skills,” tambahya.
Guna memenuhi kebutuhan pemenuhan angkatan kerja, Universita PGRI Semarang terua meningkatkan kualitas belajar mengajar dengan berbagai program pembekalan yang sejalan dengan kebutuhan dunia kerja dimasa mendatang, diantaranya dengan bekerja sama dengan EQWIP HUB Canada, untuk memberikan pelatihan kepada mahasiswa semester akhir tentang strategi menghadapi dunia kerja.
Universitas PGRI Semarang hingga saat ini telah meluluskan 44.383 lulusan yang berasal dari berbagai program Sarjana, Magister pendidikan, Ahli Muda Pendidikan dan Ahli Madya. (shs)