Semarang, UP Radio – Kementerian Riset dan Teknologi /Badan Riset dan Inovasi Nasional Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan baru-baru ini merilis pengumuman penerima pendanaan penelitian di perguruan tinggi tahun anggaran 2021.
Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) meraih peringkat tujuh nasional Perguruan Tinggi Penerima Hibah Penelitian BOPTN (Non PTNBH) Tahun 2021 pada klaster utama.
Selama ini UPGRIS melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) terus berupaya meningkatkan budaya penelitian dan pengabadian kepada masyarakat.
Ditahun ini kegiatan kuliah kerja nyata (KKN) tematik Covid-19 juga mendapat penghargaan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Capaian prestasi ini adalah jumlah peserta terbanyak secara nasional. Hal ini menjadikan kebanggan UPGRIS bahwa mahasiswa peduli dan hadir ketika ada bencana virus korona untuk membantu masyarakat.
Mengutip dari laman https://www.ristekbrin.go.id/ Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/Kepala BRIN) Bambang PS Brodjonegoro mengumumkan Pendanaan Penelitian untuk Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTNBH) Tahun 2021 sebesar Rp 400 miliar bertempat di The Westin Jakarta.
Pendanaan penelitian ini merupakan bagian dari dana Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN) untuk Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (PPM) Tahun 2021 sebesar Rp 1,09 triliun. Anggaran tersebut dibagi menjadi dana penelitian untuk PTN Non-Badan Hukum dan PTS sebesar Rp 632 miliar (58%), dana pengabdian masyarakat untuk PTN dan PTS sebesar Rp 63 miliar (6%), dan dana penelitian untuk PTNBH sebesar Rp 400 miliar (36%).
Ketua LPPM UPGRIS Dr Senowarsito bersyukur disaat pandemi dosen UPGRIS masih semangat untuk melaksanakan penelitian.
“Tahun ini penelitian UPGRIS mengalami peningkatan yaitu peringakat tujuh secara nasional. Sedangkan di Jawa Tengah UPGRIS raih peringat pertama,” kata Senowarsito.
Menurutnya, dengan raihan Peringat satu nasional, membuktikan banyak hal yang telah dilakukan LPPM UPGRIS untuk mendorong penelitian terapan unggulan perguruan tinggi.
“Sebanyak 22 proposal tahun ini lolos sehingga UPGRIS mendapat anggaran Rp 3,9 Milyar dari Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional,” ujarnya.
Sementara itu Rektor UPGRIS Dr Muhdi SH MHum mengatakan dengan capaian ini merupakan bukti jika UPGRIS adalah kampus yang terbaik secara nasional.
Tri Dharma perguruan tinggi di UPGRIS, lanjut Muhdi, sudah tercapai dengan sangat baik. Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian kepada Masyarakat. Tidak hanya prestasi pendidikan mahasiswa saja yang membanggakan. Akan tetapi, dosen dengan capaian hasil penelitian secara nasional juga hasil yang luar biasa.
“Terciptanya budaya akademik yang sehat dan terukur menjadikan kampus UPGRIS menjadi kebanggaan secara nasional. Dukungan dan kerjasama dari masyarakat menjadi bukti nyata jika UPGRIS mendapat perhatian yang sangat baik . Semoga hasil penelitian ini menjadi manfaat bagi masyarakat luas,” pungkas Muhdi. (shs)