Semarang, UP Radio – Pemilih pemula diharapkan kritis untuk menentukan wakil rakyat maupun presiden yang akan datang melalui Pemilihan Umum 2024.
Rektor Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) Dr Sri Suciati MHum mengungkapkan hal tersebut saat menjadi pembicara dalam acara talkshow Gerakan Cerdas Memilih Pemilih Pemula di Balairung Universitas PGRI Semarang (31/5).
“Mahasiswa diharapkan bisa menjadi agen perubahan sehingga mahasiswa UPGRIS harus bersikap kritis dalam menyikapi pemilu dan bukan bersikap apatis,” kata Rektor.
Suci meyakini setiap mahasiswa pasti memiliki kemampuan berpolitik dan bisa memanfaatkan momen pemilu untuk ikut menentukan masa depan bangsa. Setiap mahasiswa UPGRIS telah memiliki bekal pembelajaran politik sejak masa perkuliahan.
“UPGRIS sudah memberikan pembelajaran politik dalam setiap perkuliahan bahkan mahasiswa juga tlah terlatih mengikuti pemilu raya kampus yang memiliki mekanisne sama dengan Pemilu,” tambahnya.
Ketua KPU Kota Semarang Hendry Casandra Gultom sangat mengapresiasi UPGRIS yang ikut mensosialisasikan pemilu 20024. “KPU menggandeng dunia kampus untuk mendukung terciptanya pemilu yang damai dan adil,” kata Nanda.
Menurut Nanda salah satu tugas kaum terdidik di kampus adalah menjadi contoh bagi masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya dalam pemilu.
“Pemilu yang akan berlangsung pada 14 Februari 2024 telah memulai tahapnya sejak bulan Juni 2022 dan semakin meningkat saat mendekati hari pemungutan suara,” terangnya.
Sementara Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) kota Semarang Arif rahman mengaku sejalan dengan kinerja KPU, Bawaslu juga ikut mengawasi seluruh tahapan Pemilu.
“Kami memiliki tugas penanganan pelanggaran hingga penyelesaian sengketa pemilu dan saat ini Bawaslu tengah melakukan proses pengawasan verivikasi bacaleg yang mendaftar di KPU,” ujar Arif.
Arif mengakui sesuai dengan tahapan pemilu sampai kini reitme pelanggaran belum banyak dan beberapa dugaan pelanggaran masih terkait netralisan ASN. (shs)