Tunggu Asesmen Kemensos, Sekolah Rakyat Siap Hadir di Jateng

Semarang, UP Radio – Program Sekolah Rakyat yang digagas Kementerian Sosial RI tengah bersiap hadir untuk menjangkau anak-anak dari keluarga miskin, membawa angin segar di tengah tantangan pendidikan yang dihadapi masyarakat prasejahtera.

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menyatakan komitmennya mendukung penuh inisiatif ini. Sekretaris Daerah Provinsi Jateng, Sumarno, menyampaikan bahwa pihaknya sudah berkoordinasi terkait penyediaan lahan dan pengajuan proposal ke Kemensos.

“Informasi terakhir, lokasi yang kami ajukan sudah mulai dinilai oleh Kemensos,” ujar Sumarno usai menghadiri acara Halalbihalal Paguyuban Pensiunan Pengelola Keuangan (P3K) di Gedung Korpri Jateng, Rabu (16/4/2025).

Advertisement

Menurutnya, seluruh kabupaten/kota di Jawa Tengah telah mengusulkan lokasi pendirian Sekolah Rakyat dan kini menunggu hasil asesmen dari pusat.

Namun, program ini tak sekadar soal pembangunan fisik. Sekolah Rakyat dirancang khusus bagi mereka yang benar-benar hidup dalam kemiskinan ekstrem. Karena itu, Sumarno menegaskan pentingnya pengawasan ketat, tidak hanya oleh pemerintah, tetapi juga dari masyarakat.

“Kami sangat membutuhkan partisipasi masyarakat dalam pendataan, supaya benar-benar tepat sasaran. Sekolah ini bukan untuk siapa pun, tapi untuk mereka yang paling membutuhkan,” tegasnya.

Pemerintah Provinsi akan memanfaatkan data kemiskinan dari Kemensos sebagai acuan utama. Ini menjadi bagian dari strategi menyeluruh untuk menurunkan angka kemiskinan di Jawa Tengah melalui akses pendidikan yang lebih adil.

Program ini ditargetkan mulai berjalan pada tahun ajaran 2025/2026, dengan pembukaan sekolah dijadwalkan pada Juli 2025. Sementara itu, proses seleksi peserta didik dan perekrutan guru dimulai April ini.

Anak-anak yang akan diterima di Sekolah Rakyat adalah mereka yang termasuk dalam kelompok Desil 1 dan 2 berdasarkan Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN). Proses seleksi tak hanya mengandalkan data administratif, tetapi juga mencakup tes potensi akademik, psikotes, kunjungan rumah, wawancara orang tua, dan pemeriksaan kesehatan.

Lewat Sekolah Rakyat, Kemensos dan Pemprov Jateng berharap bisa membuka jalan baru menuju masa depan yang lebih cerah bagi anak-anak yang selama ini tersingkir dari sistem pendidikan formal.

Advertisement