Semarang, UP Radio – Mencegah Peredaran uang palsu (Upal) menjelang lebaran Bank Indonesia menghimbau masyarakat untuk melakukan penukaran uang baru melalui perbankkan.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jateng Rahmat Dwisaputra menyatakan Bank Indonesia bersama perbankkan telah menyediakan fasilitas penukaran uang baru di berbagai lokasi.
“Untuk memenuhi kebutuhan uang baru menjelang Idul Fitri , BI melakukan kolaborasi dengan perbankan untuk membuka kas keliling di halaman parkir kantor BI Semarang untuk melayani kebutuhan masyarakat,” kata Rahmat Dwisaputra saat menggelar Media Briefing di rumah jabatan Kepala BI Jawa Tengah (26/3).
Rahmat mengungkapkan permintaan penukaran uang baru di Jateng mengalami peningkatan signifikan, hingga Senin (25/3/2024) penukaran uang baru sudah mencapai Rp 3,4 triliun atau 34 persen dari dana yang disediakan Rp 10,1 triliun di kota Semarang.
Rahmat juga menghimbau kepada masyarakat untuk menukarkan uang baru di kas keliling atau perbankan untuk menghindari penerimaan uang palsu.
“Kami minta masyarakat untuk menukarkan uang baru di kantor perbankan atau kas keliling yang dibuka oleh perbankan agar terhindar dari uang palsu dan tambahan biaya bila menukar uang baru dipinggir jalan,” tegas Rahmat.
Ditambahkan Rahmat masyarakat dalam menukarkan uang baru bisa memanfaatkan fasilitas pembayaran e-money tidak harus menggunakan uang tunai.
“Penukaran uang di halaman parkir BI Semarang juga dapat menggunakan QRIS untuk memudahkan pelayanan, meski juga dilokasi juga menyediakan EDC dan ATM. Hal ini dilakukan untuk memudahkan masyarakat dalam melakukan penukaran uang baru, sekaligus melakukan sosialisasi penggunaan QRIS yang mudah dan aman,” tambahnya.
Dijelaskan Rahmat pengguna QRIS di Jateng mencapai 5,59 juta atau tumbuh 75,04 persen dan terbanyak 4 se-Indonesia. Sedangkan volume transaksi mencapai 12,34 juta kali.
Sedangkan jumlah merchant mencapai 3,13 juta atau tumbuh 24 persen dan terbanyak 6 se-Indonesia. Dari jumlah tersebut merchant didominasi UMKM yakni 98,03 persen, yang 18,9 persen didominasi oleh UMKM Semarang, Solo 12 persen dan Banyumas 6,8 persen.
“Untuk volume transaksi masih didominasi kota Semarang 30 persen, Solo 11 persen dan Banyumas 6,8 persen” jelas Rahmat.
Seperti diberitakan sebelumnya jelang Idul Fitri, BI Wilayah Jateng menyiapkan Uang Layak Edar (ULE) Rp26,6 triliun melalui Semarak Rupiah Ramadan dan Berkah Idulfitri (SERAMBI). Khusus KPw BI Jateng mempersiapkan Rp10,1 Triliun Uang Layak Edar (ULE). Layanan penukaran akan dibuka di 91 titik di wilayah Kota Semarang dan sekitar mulai tanggal 25 Maret – 3 April 2024 mendatang.
Guna memenuhi kebutuhan uang baru pada 4-5 April 2024 Bank Indonesia akan menambah lokasi penukaran uang di jalur mudik Stasiun Kereta Api Tawang dan Poncol, melalui Program BI Peduli Mudik. (shs)