Trans Semarang Koridor 7 Diganti Mikrobus Tak Lagi Lewat Balaikota

Semarang, UP Radio – Badan Layanan Umum (BLU) Trans Semarang melakukan uji coba rerouting atau pengalihan rute untuk koridor 7. Rute yang semula dari Terminal Terboyo – Genuk – Woltermingonsidi – Arteri Soekarno Hatta – Citarum – Dr Cipto – Kartini – MT Haryono – Agus Salim – Pemuda Balai Kota – Imam Bonjol – Terminal Terboyo, kini dipangkas tidak sampai ke Pemuda Balai Kota. 

Kini, koridor 7 beroperasi dari Terminal Terboyo – Genuk – Woltermonginsidi – Arteri Soekarno Hatta – Citarum – Widuharjo – Ronggowarsito – Pengapon – Raden Patah dan kembali ke Terminam Terboyo. 

Kepala BLU Trans Semarang, Haris Setyo Yunanto menyampaikan, BLU telah melakukan kajian untuk koridor 7. Okupansi atau load factor relative stagnan yakni pada angka 30 hingga 40 persen. Hal itu menyebabkan kekosongan unit armada. 

Advertisement

“Saat jam padat memang okupansi di koridor ini penuh. Hal ini berlaku di semua koridor, namun setelah jam padat terlewat banyak kekosongan,” paparnya usai melakukan sosialisasi rerouting koridor 7 di Kotta Hotel Semarang, Senin, 7 Oktober 2024.

Dari hasil kajian, sebut dia, direkomendasikan down grade armada dari sebelumnya medium bus menjadi mikro bus dengan jumlah 14 armada mikro bus. Jumlah ini sama seperti arnada medium. 

Selain itu rute yang dilewati koridor 7 juga dipangkas. Sebelumnya, koridor 7 harus melewati Balai Kota dengan jarak sekali jalan 42 kilometer, setelah dilakukan rerouting, menjadi 34 kilometer. Karena lebih pendek, jadwal kedatangan bus akan lebih cepat.

“Pengaruh ke waktu kedatangan, jika sebelumnya 10 sampai 15 menit, ini bisa 7 menit,” ujarnya.

Dia menjelaskan, rerouting ini masih akan dipantau dan dilakukan evaluasi jika dirasa kurang maksimal.

Pihaknya mengaku akan mencari informasi dan respon dari masyarakat, adapun armada yang digunakan adalah 14 armada mikro bus baru.

“Prinsipnya kita melayani masyarakat, kita lihat responnya seperti apa. Nanti akan kita kaji lagi,” pungkasnya.

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Semarang, Danang Kurniawan menjelaskan, armada di koridor 7 sudah dilakukan peremajaan dari bus medium ke mikrobus agar lebih efektif.

Pihaknya mengaku mencari solusi agar layanan bisa tercover. Menurutnya rerouting yang dilakukan tidak mencapai 20 persen dari jalur semula.

“Karena di jam-jam tertentu memang okupansinya tidak terlalu besar,” ujarnya.

Menyiasati jam padat, pihaknya akan rapatkan highway mikrobus saat jam padat.Pihaknya merangkul seluruh pihak untuk mendapat masukan-masukan untuk mencarikan solusi dalam peningkatan pelayanan. (ksm)

Advertisement