Semarang, UP Radio – Kemerosotan moral terutama di kalangan remaja atau pelajar sudah dirasa semakin meningkat.
Indikadi tersebut tampak dari sejumlah masalah yang muncul seperti meningkatnya kasus korupsi, pemerkosaan, tawuran antar pelajar, perekonomian hidup yang konsumtif dan kehidupan politik yang produktif serta tindak kejahatan lainnya.
Menyikapi fenomena itu, tim pengabdian kepada masyarakat (TPM) Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) yang terdiri Ngasbus Egar, Siti Musarokah, Fitri Yulianti dan Maria Yosephin Widarti Lestari melakukan pendampingan dan pemberdayaan kepala sekolah dalam pengembangan sekolah ramah anak berbasis konvensi hak anak di Kecamatan Bandar Kabupaten Batang baru-baru ini.
Ketua pelaksana TPM Dr Ngasbun Egar MPd mengatakan Pendidikan diyakini menjadi jalur preventif yang mampu menciptakan generasi bangsa yang lebih berkarakter serta mengurangi penyebab permasalahan budaya dan karakter.
“Kegiatan ini untuk memberdayakan kepala sekolah dasar dan menengah yang ada di Kecamatan Bandar, Kabupaten Batang,” kata Ngasbun.
Pada kesempatan tersebut TPM UPGRIS juga memberikan pelatihan dan workshop kepada kepala sekolah dengan materi konsep pendidikan ramah anak, konvensi hak anak dan Implementasi konsep di dalam pembelajaran.
“Metode yang digunakan ceramah pada sesi penyampaian materi dan diskusi, pendampingan, dan monitoring hasil pelaksanaan pelatihan. Dengan program ini diharapkan kepala sekolah dasar dan menengah di wilayah Kecamatan Bandar Kabupaten Batang memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam mewujudkan sekolah ramah anak,” jelas Ngasbun.
Ditambahkan nantinya kepala sekolah dapat berperan lebih aktif dalam mewujudkan karakter peserta didik sebagai aset bangsa untuk mewujudkan Indonesia Emas.
Srmentara itu Koordiantor wilayah bidang Pendidikan kecamatan Bandar Satiman menyatakan program yang dilaksanakkan dirasa sangat bermanfaat dalam menciptakam sekolah ramah anak.
“Selama ini pendidikan yang kami lakukan sudah berusaha membebrikan pelayanan maksimal kepada anak-anak. Dengan materi baru yang disampaikan oleh TPM UPGRIS banyak sekali pengetahuan tentang teknis serta pelayanan khusus anak-anak,” tegas Satiman. (shs)