TPID Jawa Tengah Serentak Gelar Gerakan Pangan Murah di Sejumlah Daerah di Jateng

Semarang, UP Radio – Sebagai tindak lanjut High Level Meeting (HLM) 6 Maret 2024, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di Provinsi Jawa Tengah serentak menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM).
 
Kepala perwakilan kantor Bank Indonesia Jawa Tengah Rahmat Dwisaputra mengungkapkan GPM dilakukan sebagai respon atas perkembangan harga bahan pangan, terutama beras, yang meningkat menjelang Ramadan di sejumlah daerah di Jawa Tengah.

“TPID yang berpartisipasi dalam kegiatan ini adalah Kota Semarang, Kota Surakarta, Kabupaten Batang, Kabupaten Banyumas dan Kota Cilacap,” kata Rahmat di Semarang (8/3).

Sejumlah bahan kebutuhan pokok disediakan di pasar murah di halaman kantor kecamatan Gayamsari Semarang. Sebanyak 8 ton beras, baik SPHP maupun komersil, disediakan dalam GPM di Semarang dengan harga yang terjangkau.

Advertisement

Rahmat menambahkan, beberapa bahan pangan juga ditawarkan dalam GPM, antara lain telur ayam ras, bawang merah, bawang putih, minyak goreng, gula pasir, tepung, daging ayam, aneka daging sapi, aneka ikan frozen, dan sayuran.

Adapun harga bahan pangan dalam GPM berkisar antara Rp10.400-Rp13.000/kg untuk beras, Rp28.000/kg untuk telur ayam ras, Rp28.000/kg untuk bawang merah, Rp38.000/kg untuk bawang putih, dan Rp14.000/liter untuk minyak goreng.
 
GPM yang disambut antusias oleh masyarakat ini merupakan bentuk kolaborasi pemerintah dan swasta dalam pengendalian inflasi.

Tak hanya berbelanja bahan pangan dengan harga murah, masyarakat yang hadir dalam GPM juga memperoleh edukasi sekaligus pengalaman bertransaksi secara digital melalui program “Cukup Scan QRIS 5.000,- Dapatkan Pedasnya Cabai”.

Pada kesempatan tersebut, masyarakat juga dapat melakukan penukaran uang rupiah melalui Kas Keliling Bank Indonesia.
 
Rahmat menambahkan nantinya, GPM serentak juga akan dilaksanakan pada 15 Maret dan 2 April 2024. “Gerakan yang diselenggarakan secara masif ini diharapkan dapat membantu masyarakat dalam mempersiapkan kebutuhan pangan selama Ramadan dan Idulfitri dengan harga yang terjangkau,” ujar Rahmat.

Rahmat jaga berharap melalui upaya pasar murah, diharapkan inflasi di Jawa Tengah dapat semakin terkendali dan berada dalam kisaran 2,5%±1% pada 2024. (shs)

Advertisement