Semarang, UP Radio – Dinas Ketahanan Pangan (Dishanpan) Kota Semarang terus meningkatkan pengawasan pangan di Ibu Kota Jateng. Salah satunya dengan membentuk 691 Kader Keamanan Waspada Pangan (Dermawan).
Kepala Dishanpan Kota Semarang, Endang Sarwiningsih menjelaskan, kader ini tersebar di 177 kelurahan dengan jumlah 531 orang, dan 32 pasar rakyat dengan jumlah 160 orang.
“Tugas mereka adalah melakukan pengawasan keamanan pangan dan melakukan pembinaan kepada pelaku usaha di wilayah kerja masing-masing,” katanya.
Hal ini ia sampaikan usai launching pengawasan pangan serentak se-Jawa Tengah, di Kecamatan Ngaliyan, Kamis 15 Agustus 2024.
Endang menjelaskan, wilayah yang menjadi akses pengawasan dermawan adalah pasar rakyat, pedagang keliling, pedagang kaki lima, kantin sekolah, toko pusat oleh-oleh. Harapannya dapat memberikan rasa aman dan nyaman pada masyarakat dan mampu mewujudkan keamanan pangan.
“Kita juga memfasilitasi pelaku usaha mikro kecil (UMK) melalui pendampingan terhadap pemenuhan persyaratan izin,” tambahnya.
Endang menjelaskan, keamanan Pangan Segar dibagi antara Pemerintah Pusat dan Daerah. Pemerintah Pusat, yang dalam hal ini adalah Badan Pangan Nasional (Bapanas) melakukan pengawasan terhadap Pangan Segar yang di edarkan lintas provinsi dan Pangan Segar antar negara.
“Sementara itu, Pemerintah tingkat provinsi melakukan pengawasan terhadap pangan yang diedarkan lintas kabupaten/kota. Selanjutnya Pemerintah tingkat kabupaten/kota melakukan pengawasan terhadap pangan yang di edarkan di dalam wilayah kabupaten/kota tersebut,” tuturnya.
Dinhanpan kata dia, berkomitmen terus mengawal keamanan pangan segar dalam rangka melindungi kesehatan masyarakat. Setiap orang yang terlibat dalam rantai pangan kembali di minta untuk terus mematuhi peraturan perundang-undangan sehingga dapat menyediakan pangan yang aman bagi masyarakat.
“Saat ini tingkat keamanan pangan tahun 2023 sebesar 84,61 persen dan tingkat keamanan pangan tahun 2024 sampai dengan bulan Juli sebesar 87,47 persen,” pungkasnya.
Plt Direktur Pengawasan Bapanas, Aprianto Dwi Nugroho mengapresiasi apa yang telah dilakukan Pemkot Semarang, untuk menjamin keamanan pangan. Salah satunya adalah dengan urban farming yang bisa menjadi keragaman pangan atau konsumsi pangan di Ibu Kota Jateng.
“Tentu tidak mudah, karena pangan itu cakupannya luas dan sangat banyak. Untuk itu Bapanas coba melakukan penguatan regulasi terkait pangan,” katanya dalam sambutan melalui daring.
Adapun Pemkot Semarang, kata dia, dianggap konsen untuk menciptakan keamanan pangan lantaran sudah memiliki mobil laboratorium keliling, sehingga bisa menjangkau semua wilayah. “Kita apresiasi Pemkot yang punya mobil lab keliling,” tambahnya. (ksm)