Tingkatkan Literasi dan Inklusi Keuangan di Jateng, OJK Gandeng BI dan Pemda

Karanganyar, UP Radio – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Jawa Tengah bersama seluruh pemangku kepentingan terus mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan dengan mengoptimalkan partisipasi masyarakat melalui insan Penggerak Literasi dan Digitalisasi (Perintis) Keuangan.

Kepala OJK Provinsi Jawa Tengah Sumarjono menyatakan hal tersebut dalam sambutannya pada pembukaan “Kick Off dan Training of Trainer (ToT) Insan Penggerak Literasi dan Digitalisasi (Perintis) Keuangan” di Hotel Alana Solo, Kabupaten Karanganyar, Selasa (9/7).

Kegiatan ini merupakan kolaborasi antara OJK Provinsi Jawa Tengah bersama Bank Indonesia Perwakilan Jawa Tengah dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melalui Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD), Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) dan diikuti oleh 103 peserta yang merupakan insan Perintis Keuangan perwakilan dari Kabupaten/Kota di Jawa Tengah.

“Penunjukan Insan Perintis merupakan ajang kompetisi yang diharapkan dapat menjadi penerus informasi pelaksanaan edukasi dalam rangka peningkatan literasi, inklusi dan digitalisasi keuangan kepada masyarakat di setiap Kabupaten/Kota se- Jawa Tengah,” kata Sumarjono.

Lebih lanjut, Sumarjono menyampaikan bahwa kegiatan kick off dan training of trainer pada hari ini bertujuan untuk membekali Insan Perintis dengan pengetahuan tentang OJK, Bank Indonesia, dan Industri Jasa Keuangan serta terkait optimalisasi media sosial dan pengelolaan keuangan yang disampaikan oleh narasumber.

Perintis Keuangan nantinya bertugas untuk menyebarluaskan materi edukasi keuangan dan mengidentifikasi kebutuhan akses keuangan masyarakat di daerahnya masing-masing.

Perintis Keuangan juga diharapkan dapat mengembangkan inovasi pengembangan ekonomi daerah melalui dukungan inklusi dan digitaliasi keuangan dengan perluasan akseptasi pembayaran non-tunai menggunakan QRIS. Selain itu, upaya peningkatan literasi keuangan dengan memperkenalkan Cinta Bangga Paham Rupiah agar masyarakat semakin memahami ciri keaslian uang Rupiah, bangga terhadap Rupiah sebagai simbol kedaulatan dan bijak dalam mengelola keuangan.

Kegiatan turut dihadiri oleh Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda Provinsi Jawa Tengah selaku Plh Sekda Provinsi Jawa Tengah Sujarwanto, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah Nita Rachmenia serta perwakilan dari Industri Jasa Keuangan.

Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda Provinsi Jawa Tengah selaku Plh Sekda Provinsi Jawa Tengah Sujarwanto dalam sambutannya berpesan agar para isan Perintis Keuangan dapat memanfaatkan kesempatan ToT kali ini untuk memperluas wawasan, menimba ilmu, dan menjalin networking.

Hal tersebut mengingat perannya untuk membantu pemerintah meningkatkan literasi, inklusi, dan digitalisasi keuangan masyarakat sampai pelosok desa/ kelurahan, dan pada akhirnya dapat mengembangkan potensi desa/kelurahannya dalam rangka peningkatan ekonomi masyarakatnya.

Sementara itu, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah Nita Rachmenia menjelaskan pentingnya digitalisasi yang inklusif dan berkelanjutan, memiliki manfaat yang bersifat luas bagi masyarakat, pelaku usaha, dalam meningkatkan efisiensi, kemudahan dan keamanan dalam bertransaksi.

Ia juga menegaskan bahwa sinergi dan kolaborasi antara Otoritas, Industri Jasa Keuangan dan Pemerintah Daerah menjadi kunci dalam memetik manfaat dari ekosistem ekonomi dan keuangan digital.

Perintis Keuangan merupakan program kelanjutan dari program tahun sebelumnya yaitu penguatan Pusat Informasi Keuangan Terpadu Desa/ Kelurahan (PIKD) dengan pemilihan Perintis keuangan.

Implementasi Perintis Keuangan akan dilaksanakan pada tanggal 15 Juli s.d. 29 September 2024 dan puncak kegiatan Insan Perintis Jawa Tengah direncanakan akan dilaksanakan pada bulan Oktober bersamaan dengan puncak Bulan Inklusi Keuangan dan dalam rangka memeriahkan Hari Sumpah Pemuda. (rls)