Semarang, UP Radio – Pemerintah Kota (Pemkot) melalui DPM-PTSP dan Dinas Kesehatan Kota Semarang bersama JD.ID terus berkomitmen mensukseskan program vaksinasi di Kota Semarang. Salah satunya dengan pemberian bantuan sembako kepada masyarakat saat vaksinasi.
Pemkot Semarang melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) dan Dinas Kesehatan Kota Semarang bersinergi dengan JD.ID membagikan 275 sembako kepada warga di Kelurahan Gabahan, Kecamatan Semarang Tengah, Senin (25/10).
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi bersama Market Manager Central Java & DIY Adi Setiya Nugroho memberikan secara simbolis paket sembako kepada masyarakat yang telah divaksin.
Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, mengapresiasi penuh pihak-pihak swasta yang mendukung program pemerintah.
”Kami mengucapkan terima kasih atas suport penuh JD.ID yang memberikan bantuan sembako kepada warga Gabahan yang sudah di vaksin. Model-model semacam ini perlu di kembangkan, agar warga tidak hanya mendapat kesehatan tapi juga berkah dari sponsor seperti JD.ID. Tidak hanya mendapat sehat tapi juga berkah sembako,” papar Wali Kota yang akrab disapa Hendi ini saat meninjau pelaksanaan vaksin.
Hendi mengutarakan komitmennya untuk menuntaskan program vaksinasi. Hendi sapaan akrabnya menerangkan masih ada selisih antara pelaksanaan vaksinasi tahap pertama dan kedua dengan jumlah 20 persen.
“Untuk vaksinasi dosis pertama di Kota Semarang yang sudah dilaksanakan oleh Dinkes sampai saat ini mencapai 106 persen,” jelasnya saat meninjau pelaksanaan vaksinasi sosial bersama JD.ID di halaman Masjid Baiturahim, Semarang Tengah, Senin (25/10/2021).
Dilanjutkan Walikota Semarang, pelaksanaan vaksinasi dosis ke dua di Kota Semarang sampai saat ini sudah mencapai 86 persen.
“Jadi ada selisih 20 persen, selisih tersebut akan terus dikejar dengan cara melaksanakan percepatan vaksinasi,” ujarnya.
Tak hanya menyoal target vaksinasi, Hendi juga mengucapkan terima kasih pada pihak yang telah mendukung percepatan vaksinasi.
“Pagi ini ada JD.ID yang membantu, kami sangat berterima kasih atas perhatiannya. Hal itu sangat perlu dilakukan supaya animo masyarakat terhadap vaksinasi tetap tinggi, tidak hanya supaya masyarakat sehat namun juga untuk mendapatkan berkah dari kegiatan,” katanya.
Dipaparkan Hendrar, kegiatan vaksinasi terus dilakukan dan masuk ke kelurahan-kelurahan guna mengejar target vaksin untuk warga Kota Semarang supaya cepat tuntas.
“Percepatan akan terus kami lakukan hingga tingkat kelurahan dan dibantu TNI Polri,” imbuhnya.
Hendrar menambahkan, penyisiran daerah dan siapa saja yang belum mengikuti vaksinasi juga akan dilakukan.
“Tujuannya untuk menunjukan prioritas daerah mana yang harus dilakukan vaksinasi, karena data selalu tersaji secara real time di dashboard informasi vaksinasi,” tambahnya.
Sementara itu, Adi Setya Nugroho, Selaku Marketing Manajer Central JD.Id Jateng dan DIY mengatakan, JD.ID berkomitmen untuk membantu percepatan vaksinasi di Kota Semarang.
“Kami dari marketplace JD.ID ingin membantu pemerintah kota Semarang mensukseskan vaksinasi dengan menyasar ke seluruh masyarakat hingga yang paling bawah,” ujar Adi.
Ia menambahkan, vaksinasi di Kelurahan Gabahan tersebut, merupakan vaksinasi sosial tahap ketiga yang dilaksanakan JD.ID.
“Vaksinasi sosial yang dilakukan JD.ID sudah masuk ke tahap ketiga yang dilakukan sejak bulan September 2021 lalu. Kami berkomitmen membantu mensukseskan vaksinasi dengan memberikan bantuan total 7.500 paket sembako untuk warga masyarakat yang mengikuti vaksinasi di Kota Semarang,” katanya.
Vaksinasi sosial JD.ID, menurutnya telah menjangkau seluruh lapisan masyarakat mulai dari perumahan, RT, RW, Kelurahan, hingga Kecamatan-kecamatan di kota Semarang.
“Sesuai anjuran dari pemerintah kota (Pemkot)Semarang, kita menyasar vaksinasi ke kelurahan, RT dan RW sampai kecamatan-kecamatan guna mendukung percepatan vaksinasi di Kota Semarang. Komitmen memberikan bantuan sembako ini tujuannya untuk mensupport percepatan vaksinasi hingga ke tingkat masyarakat paling dasar, ” imbuhnya.
Tak hanya itu, JD.ID juga memberikan edukasi kepada masyarakat agar melakukan belanja dari rumah belanja, untuk mengurangi kerumunan dan kontak fisik sehingga masyarakat bisa belanja secara online. (ksm)