Semarang, UP Radio – Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengungkapkan jika MXGP 2018 lalu, terbukti tidak bermasalah dalam hal pertanggungjawaban. Terbukti, di tahun 2019 ini, MXGP akan digelar pada 14-16 Juli di Sikruit Bukit Semarang Baru (BSB), Kecamatan Mijen Kota Semarang.
“Ngak, nggak bermasalah. Kita menyelenggarakan sesuai ketentuan hukum yang ada, sesuai azas. Kita berkeinginan untuk membuat Kota Semarang lebih baik, lebih dikenal masyarakat, orang datang ke Semarang untuk melihat event-event yang menarik. Saya rasa, kalimat kuncinya seperti itu,” tegas walikota Selasa (25/06) usai Rapat Koordinasi Gelaran MXGP Motocross di Gedungt Moch Ikhsan Lantai 8, Balaikota Semarang.
Hendi mengungkapkan, jika dirinya seorang pemimpin Kota Semarang tidak membuat terobosan maka bisa dipastikan Kota Semarang tidak akan maju dan berkembang.
“Jadi terobosan ini bukan murni kepentingan saya pribadi, tapi murni untuk kota ini. Kalau ada pihak-pihak merasa penyelenggaraan tidak sesuai harapa mereka, mari berdiskusi dengan kami. Tidak kemudian yang melemparkan opini yang membuat opini kota yang mereka tinggali membuat kota penuh dengan cerita tidak baik, saya rasa perlu diluruskan,” ungkapnya.
Apalagi, Hendi mengungkapkan penyelenggaraan event internasional motocross bergengsi inni melibatkan seluruh pihak mulai dari aparat penegak hukum, ada Kejaksaan, Kepolisian, dari Forkompimda yang lain.
“Itu semata-mata supaya kita bisa sukses tidak hanya penyelenggaraan tapi dari sisi pengadministrasian dan pertanggungjawaban,” ungkapnya.
Hendi menyatakan, tantangan terberatnya adalah dengan waktu tiga minggu, Pemkot Semarang beserta Ikatan Motor Indonesia (IMI) Pusat dan Yout Center harus bisa dengan cepat mempersiapkan event yang dinilai sukses pada putaran pertama kemarin.
“Tantangannya waktunya kurang tiga Minggu, kita kemarin cukup lama berpolemik pada hal-hal yang nggak jelas juntrungnya. Tapi alahmdulillah, kita sudah melakukan MOU, tiga Minggu harus kita persiapkan dengan baik. Tapi dari sisi atlet dan lain-lain, crosser dan lain-lain, tidak ada masalah. Semuanya full tim pabrikan akan datang kesini,” katanya.
Hendi berharap, pada penyelenggara harus dipersiapkan dengan baik,harus sukses. “Atlet yang datang kesini ya harus happy, dilayani dengan baik, penyelenggaraan juga sukses, penonton yang datang banyak,” harapnya.
Yang menarik pada gelaran MXGP Motocross 2019 yang merupakan putaran kedua di Kota Semarang, pihak penyelenggara atas masukan Hendi menjual tiket semurah mungkin supaya terjangka oleh masyarakat banyak yang ingin menikmati event internasional bergengsi ini.
“Jadi, kalau kemarin tiketnya mahal, ya diturunkan lah supaya terjangkau sama masyarakat sehingga ini menjadi tontonan yang menarik, yang terjangkau, yang punya duit banyak bisa beli tiket yang mahal, yang duitnya pas-pasan beli tiket sesuai dengan harapan dan kemampuan,” ungkapnya.
Hendi membeberkan, untuk tiket kelas VIP seharga Rp 1,5 juta, kelas selanjutnya Rp 1 juta dan seharga Rp 750 ribu. Untuk krelas festival, akan dipatok harga tiket hanya sebesar Rp 25 ribu.
“Saya sebelumnya punya ide untuk digratiskan. Tapi soal tiket gratis ini bukan masalah gratis atau tidak. Tapi Kalau tidak bayar alias free, yang datang nanti akan keluar masuk sangat bahaya. Jadi tetap kita kasih harga antara Rp 20 ribu sampai Rp 25 ribuan,” pungkas Hendi. (ksm)