Tempati Gedung Baru, Siswa SMPN 16 Semarang Keluhkan Lokasi Panas dan Butuh Penghijauan

Semarang, UP Radio – Siswa SMPN16 Semarang mulai melaksanakan kegiatan belajar mengajar (KBM) di gedung baru yang terletak di tanjakan Silayur, Ngaliyan. Pemindahan dilakukan bertahap, dimulai dengan siswa kelas 9.

Pantauan di lapangan pada Senin, 13 Januari 2025 sebagian siswa sudah mulai mendapatkan pelajaran, sementara lainnya masih melakukan bersih-bersih kelas dan lingkungan sekolah.

“Ini lagi bersih-bersih dari jam 07.00-09.30, lalu dilanjutkan project membuat teknologi dan makanan. Sudah mulai pembelajaran,” ujar Nadia Ulfah, siswa kelas 9G SMPN 16.

Advertisement

Nadia mengaku senang menempati gedung baru, namun belum merasa sepenuhnya nyaman.

Ia menyebut, area sekolah masih cukup panas karena pepohonan yang ditanam belum tumbuh rindang. “Masih sedikit panas, maunya adem dan lebih hijau,” tuturnya.

Dari segi aksesibilitas, Nadia mengungkapkan bahwa lokasi sekolah yang berada di jalur padat menyulitkan siswa saat menyeberang.

Ia berharap adanya jembatan penyeberangan orang (JPO) untuk meningkatkan keamanan. “Kalau pulang susah nyebrang jalan raya padat dan kendaraan pada ngebut. Harapannya ada JPO,” jelasnya.

Senada, Bintang Liga Mulya, siswa kelas 9F, menilai gedung baru masih terasa panas setelah pukul 10.00 WIB. Ia berharap penghijauan di area sekolah diperbanyak untuk kenyamanan siswa.

Selain itu, Bintang menyebut jalur menuju sekolah cukup berbahaya karena berada di tanjakan dan turunan yang ramai.

Ia berharap ada petugas yang membantu siswa menyeberang. “Akses pulang pergi cukup membahayakan, khususnya di turunan Silayur. Harapannya ada petugas yang membantu,” katanya.

Meski demikian, Bintang menyambut baik kepindahan ke gedung baru karena fasilitasnya lebih luas dan memiliki lapangan besar yang mendukung kegiatan sekolah.

“Gedung lebih luas dan lapangan besar cocok untuk event. Tapi keramik di tengah lapangan kurang nyaman untuk olahraga,” tambahnya.

Siswa berharap berbagai masukan dapat menjadi perhatian pihak sekolah untuk meningkatkan kenyamanan dan keselamatan selama pembelajaran di gedung baru ini.

Sementara itu, Kepala SMPN 16 Semarang, Purnami Subadiyah, mengatakan bahwa pemindahan siswa ke gedung baru dilakukan secara bertahap untuk memastikan kenyamanan dan keamanan siswa.

Menurutnya, meski jumlah ruangan di gedung baru sudah mencukupi untuk 24 kelas, pemindahan dilakukan bertahap.

“Ruang kelas sudah mencukupi, namun kami lakukan bertahap agar anak-anak merasa nyaman. Kami juga ingin memastikan kekurangannya dapat diperbaiki sebelum semua siswa pindah,” ujar Purnami.

Saat ini, siswa kelas 9 menjadi kelompok pertama yang menempati gedung baru. Menurut Purnami, siswa kelas 9 dianggap lebih dewasa dan mandiri, sehingga proses adaptasi diharapkan berjalan lebih mudah.

Fasilitas di gedung baru sudah tersedia, termasuk laboratorium IPA, TIK, ruang OSIS, dan UKS. Namun, beberapa fasilitas dari sekolah lama masih dalam proses pemindahan.

“Kami memastikan semua fasilitas tersedia dengan baik tanpa mengganggu kenyamanan anak-anak,” tambahnya.

Purnami menargetkan seluruh siswa SMPN 16 Semarang sudah bisa melakukan pembelajaran di gedung baru pada akhir Januari 2025.

Pihak sekolah terus memantau dan melengkapi fasilitas selama proses pemindahan berlangsung. Misalnya, lapangan sekolah masih memerlukan penyesuaian agar lebih nyaman digunakan untuk olahraga.

Selain itu, pihak sekolah juga telah berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan (Dishub) dan kepolisian untuk memastikan akses lalu lintas menuju sekolah aman bagi siswa.

“Traffic cone dan pita kejut sudah mulai diadakan. Petugas kepolisian juga membantu mengatur lalu lintas untuk memastikan keselamatan siswa,” jelasnya.

Dengan pendekatan bertahap dan pemantauan ketat, diharapkan seluruh siswa dapat menempati gedung baru dengan aman dan nyaman, mendukung proses pembelajaran yang lebih baik.(ksm)

Advertisement