Semarang, UP Radio – Program penananan banjir dengan membuat kanal saluran drainase oleh Pemkot Semarang disambut baik warga Perumahan Jatisari BSB Mijen.
Sejumlah titik saluran drainase baru dibuat di Perumahan Jatisari BSB. Di antaranya di RW 6 Jatisati Asri, RW 7 Jatisari Indah, dan RW 10 Jatisari ASABRI.
Saluran drainase dibuat dengan saluran baru untuk menambah daya tampung debit air jika musim hujan tiba. Sehingga bisa mencegah terjadinya banjir atau limpasan air seperti yang pernah terjadi tahun kemarin.
Program Walikota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu di tahun 2023 ini memfokuskan salah satu pembangunan infrastruktur yakni peningkatan saluran drainase guna mencegah terjadi potensi banjir.
Ketua RW 6 Jatisari Asri Supriyadi menyampaikan, pembangunan peningkatan saluran drainase gorong-gorong di wilayahnya dibuat melintasi empat RT yaitu RT 04,05,08 dan RT10.
“Di fokuskan saluran drainase empat RT di RW 6 dengan panjang kurang lebih hampir 300 meter,” kata Supriyadi, Sabtu 23 September 2023.
Supriyadi bersama warga Jatisari Asri senang dengan dikerjakannya saluran drainase gorong-gorong tersebut. Pasalnya, saluran air di empat RT itu pernah membludak di tahun 2022 dan 2023 saat hujan tiba.
Paling parah yakni saat air limpasan menggenangi RW 6 dan merendam masjid perumahan hingga membuat tembok jebol serta beberapa kendaraan roda empat dan roda dua ikut rusak terendam air.
“Ini sangat bagus sekali program Walikota, dari hulu hingga hilir, jadi bukan saja di RW 6 ada RW 7 dan RW 10 yang mana air akan langsung dibuang menuju hilir di waduk danau perumahan,” katanya.
Ia juga mengatakan, warga sangat antusias dengan pengerjaan adanya peningkatan saluran drainase. Kerja bakti tiap RT turut membantu membersihkan saluran air eksistensi yang sudah ada.
Warga juga tak mempermasalahkan hilir mudik alat berat eskavator serta dum truk yang mengangkat material.
“Termasuk bersedia memarkir kendaraan pribadi di area aman, karena ini jalannya semua dibongkar dengan dibuat saluran baru,” katanya.
Sementara itu, Mbak Ita, sapaan walikota, mengatakan musim kemarau ini menjadi kesempatan sekaligus tugas pula bagi Pemerintah Kota Semarang untuk menyelesaikan sejumlah pekerjaan khususnya terkait pengendalian banjir.
“Dampak El Nino di satu pihak membuat kering namun di satu pihak ini bisa menjadi satu review, satu monitoring, mempersiapkan dan membangun pengendalian-pengendalian banjir,” katanya.
Tak hanya peningkatan saluran drainase di titik tengah kota, juga menyentuh Semarang bagian atas, seperti pengerjaan yang ada di Jatisari Mijen.
Peningkatan saluran (drainase) di Perumahan Jatisari BSB dengan membuat gorong-gorong pada bagian tengah jalan. Memiliki diameter sekitar 1,5 meter dan kedalaman 1,5 meter menggunakan beton.
Sumber dana proyek peningkatan saluran drainase ini menggunakan APBD tahun 2023 senilai RP 1,5 miliar dengan jangka waktu 150 hari kalender (5 bulan) yang dimulai awal September 2023. (ksm)