Semarang, UP Radio – Persoalan kelangkaan pupuk di Jawa Tengah yang selama ini dikeluhkan petani menemui titik terang.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menerangkan, pemerintah pusat telah menyetujui penambahan pupuk yang diajukan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
“Kami sudah minta tambahan kuota, sudah ada jawaban. Kalau tidak salah, ada 1 juta ton penambahannya secara nasional, dialokasikan per kabupaten/kota,” kata Ganjar usai mengikuti rapat paripurna di DPRD Jateng, Jumat (25/9/2020).
Penambahan kuota pupuk itu akan didistribusikan tahun ini. Sebab, kelangkaan memang sudah terjadi ditambah adanya percepatan tanam yang digerakkan Kementerian Pertanian.
“Ini (penambahan) untuk tahun ini, karena kurangnya sekarang, apalagi ada percepatan tanam dari Kementan. Makanya kami menghitung dan mengajukan penambahan itu,” tegasnya.
Ganjar menjelaskan kelangkaan pupuk yang terjadi selama ini dikarenakan karena kurangnya alokasi. Sehingga, pembagian sangat sulit dilakukan dan harus benar-benar tepat sasaran.
“Inilah mengapa harus ada kartu tani, agar semuanya presisi. Saya minta penyuluh pertanian juga menyampaikan hal itu,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Jateng, Suryo Banendro mengatakan, pihaknya sudah mengajukan penambahan kuota pupuk bersubsidi di Jateng pada 15 Juni lalu.
Suryo juga membenarkan bahwa pemerintah pusat sudah menyetujui penambahan pupuk secara nasional.
“Kami mengajukan penambahan sebanyak 390.000 ton. Mudah-mudahan terealisasi semuanya untuk memenuhi kekurangan pupuk petani di Jawa Tengah,” harapnya. (hum)