Semarang, UP Radio – Pemkot Semarang serius merealisasikan Light Rail Transit (LRT). Proyek LRTini akan dibangun mulai tahun depan, untuk menyediakan layanan transportasi umum bagi masyarakat.
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengemukakan, pembangunan LRT mulai tahun depan dengan melakukan ground breaking. Banyak yang meragukan proyek ini, namun anggapan tersebut tidak dapat dibenarkan karena Pemkot Semarang serius untuk merealisasikannya.
”Paling tidak LRT selesai satu tahun sampai satu tahun enam bulan ke depan. Kami berharap pembangunan LRTini bisa sesuai target yang diharapkan,” kata Hendi, sapaan akrab Hendrar Prihadi, saat di Balai Kota Semarang, belum lama ini.
Ia menambahkan, pihaknya mempersilakan bagi investor yang berminat menanamkan modalnya untuk proyek ini. Tentunya dengan keuntungan yang bisa dibagi bersama, baik untuk perusahaan swasta yang menjadi investor, pemkot dan masyarakat yang memanfaatkan fasilitas LRT.
Hendi menjelaskan, Pemkot Semarang akan mengupayakan pembebasan lahan, atau rangkaian kereta atau bisa subsidi tiketnya. Semua ini demi mewujudkan layanan transportasi yang aman, nyaman dan baik untuk masyarakat.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Penataan Ruang (Distaru) Kota Semarang, Irwansyah mengatakan, pihaknya terus melakukan perancangan mengenai LRTyang aman dan efisien. Saat ini perencanaan LRTtelah sampai pada tahap pembahasan konsep. Dijelaskan, tahap awal LRTKota Semarang nantinya akan terintegrasi dari bandara Ahmad Yani menuju kawasan kota.
“Tahap awal nanti akan dimulai dari Bandara Ahmad Yani yang baru menuju Pasar Bulu. Kebetulan bandara kita ini sudah bagus dan berskala internasional. Ke depan, akan terintegrasi ke Simpanglima dan seterusnya,” ujarnya.
Pembangunan LRT akan menjadi fokus utama Pemkot pada 2019 nanti, tambah dia. Disisi lain, pembangunan LRT juga termasuk untuk melengkapi transportasi massal yang terintegrasi dengan bandara.
Selain itu, juga disebutkan bahwa LRTmenjadi salah satu proyek yang telah direncanakan sejak lama. ‘’Kemungkinan terintegrasinya LRT Kota Semarang menuju Simpanglima, bukan sesuatu yang tidak mungkin. Kendati demikian, rencana integrasi tersebut belum dapat dilaksanakan pada tahap awal pembangunan LRT,” tambahnya.
Sebab, pihaknya saat ini juga sedang menyusun penataan kawasan Simpanglima. “Saat ini sedang disusun penataan kawasan Simpanglima dengan konsep underground dan konsepnya adalah superblock satu kawasan. Ini juga nantinya LRTakan terhubung. Di awal nanti, saya pikir yang dibutuhkan dari bandara ke Pasar Bulu dulu. Nanti kalau perencanaan sudah jadi, baru bisa hubungkan dengan Simpanglima,” papar Irwansyah. (ksm)