Semarang, UPRadio – Sekitar 9000 tenaga kesehatan yang ada di Kota Semarang telah menerima suntikan vaksin tahap pertama. Data tersebut terangkum sejak 14 Januari hingga 25 Januari 2021.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang dr Mochamad Abdul Hakam mengatakan semestinya ada 10.343 tenaga kesehatan yang disuntik vaksin. Namun dalam pelaksanannya, hingga 25 Januari, baru ada ada 9.204 tenaga kesehatan yang divaksin. Sisanya, ada 648 tenaga kesehatan menolak hadir vaksinasi dan 488 tenaga kesehatan ditunda vaksinasinya.
“Pada hari ini yang sudah terlaksana vaksinasi ada 367 tenaga kesehatan. Sementara total tenaga kesehatan yang divaksin hingga hari ini ada 9.204 tenaga kesehatan,” kata Hakam, saat ditemui di Kantor DKK, Jalan Pandanaran, Semarang, Senin (25/1/2021).
Hakam menjelaskan, jumlah itu masih akan terus bergerak, mengingat vaksinasi masih akan terus berjalan sebelum 28 Januari 2021. “Masing masing layanan kesehatan, sudah kita fasilitasi dengan sebuah aplikasi. Setiap tenaga kesehatan yang datang untuk divaksin, langsung diinput ke aplikasi. Akan kelihatan yang tidak hadir berapa dan yang ditunda berapa,” jelasnya.
Hakam menjelaskan, bagi yang tenaga kesehatan yang tidak hadir vaksinasi mengaku tak tahu adanya jadwal penyuntikan vaksin. Sementara yang ditunda, mengaku dengan pertimbangan kondisi kesehatan. “Ada yang sedang hamil, menyusui, ada yang kelainan darah, ada yang sakit auto imun atau penyakit kronis yang belum stabil seperti diabetes dan hipertensi,” beber dia.
Saat disinggung mengenai tenaga kesehatan yang mungkin terkena efek samping dari vaksin, Hakam menegaskan hal itu belum pernah terjadi.
“Kemarin ada yang pingsan sehari setelah divaksin. Setelah kami cek ternyata dia dinas malam tapi nggak makan, jadinya pingsan,” tandas Hakam. (ksm)