Semarang, UP Radio – Pendidikan tinggi dinilai punya peran strategis dalam menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang unggul.
Rektor Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) Dr Sri Suciati MHum menilai, tidak sekadar unggul, pendidikan tinggi juga berperan menyiapkan SDM yang mampu beradaptasi terhadap perubahan zaman.
“Kecepatan teknologi yang pada akhirnya menciptakan perubahan kebudayaan Indonesia, pada dasarnya mengirimkan pesan kepada manusia akan pentingnya bertransformasi,” kata rektor membuka seminar yang diselenggarakan secara daring, Kamis (11/7/2024).
Menurut rektor, pendidikan formal memiliki dampak yang langsung terhadap peserta didik yang secara langsung bersiap memasuki dunia profesional.
“Ibarat kata pendidikan tinggi adalah ujung tombak mempersiapkan angkatan muda sebelum menyiapkan dunia kerja,” ujarnya.
Rektor menyebut, merujuk Permendikbud Nomor 53 Tahun 2023 tentang Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi, transformasi menjadi kunci kualitas pendidikan tinggi.
“Transformasi pendidikan merujuk konsep dan pemikiran Ki Hajar Dewantara yang memerdekakan dan bermakna, yang harus dicapai oleh peserta didik melalui kemampuan untuk dapat hidup secara mandiri,” imbuhnya.
Pihaknya juga berharap, transformasi pendidikan melalui Kurikulum Merdeka dapat mengimplementasikan hakikat dan tujuan pendidikan nasional.
“Kurikulum Merdeka sekaligus merupakan gerakan transformasi program Merdeka Belajar,” ujarnya.
Sementara itu, pada seminar dies natalis ke-43 Universitas PGRI Semarang ini, mengambil tema Transformasi Pendidikan Tinggi di Era Merdeka Belajar.
Adapun sebagai narasumber yakni Prof Suning Kusumawardani (Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemendikbudristek) dan Dr Bhimo Widyo Andoko MH (Plt Direktur Kelembagaan Ditjen Diktiristek Kemendikbudristek) serta dimoderatori dosen UPGRIS Dr Supandi MSi.
Adapun para narasumber memberikan pencerahan bagaimana penyelenggaraan pendidikan tinggi yang transformatif, inklusif, adaptif dan efektif.
Hal ini sebagaimana dinamika perkembangan ilmu pengetahuan teknologi dan kehidupan masyarakat. (pai)