Semarang, UP Radio – Gubernur Jateng Ganjar Pranowo melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Kendal dalam rangka menengok Rumah Tak Layak Huni (RTLH). Ini merupakan bagian dari upaya penghapusan kemiskinan ekstrem di Kendal.
Berangkat dari kantor pukul 12.30 WIB, Ganjar langsung menuju Kendal. Namun ketika melintasi wilayah Kaliwungu, Ganjar kembali menyidak sebuah SPBU Pertamina.
Operator SPBU bernama Halim, kaget ketika melihat Ganjar turun dari mobilnya. Nozzle yang masih dipegang usai melayani konsumen langsung diletakkan dan dirinya menyapa Ganjar.
“Mas piye, ramai ya. Pasokane aman?,” ujar Ganjar.
“Eh pak Ganjar to, ya pak ada apa ini waduh,” tutur Halim tampak gugup.
Ganjar kemudian bertanya terkait konsumen Dexlite dan Pertalite di SPBU tersebut. Halim menyebut setiap hari ramai. Kebijakan untuk mengatasi kelangkaan adalah dengan membatasi pembelian.
“Maksimal kan Rp200.000, hari-hari ya ramai. Apalagi hari senin kan, pekerja banyak sekali antrinya panjang tiap pagi sama sore,” katanya.
Pembatasan, kata Halim, juga berlaku untuk pembelian solar. Apalagi pekan lalu pasokan solar dikabarkan susah di sejumlah wilayah.
Ganjar juga sempat menyapa sejumlah sopir truk. Beberapa mengaku masih mudah menemukan solar. Ganjar mengatakan, saat ini banyak orang yang membeli pertalite.
“Maka sempat ada pembatasan orang beli Rp 200.000 di sini, yang solar juga sangat di kontrol betul,” ujarnya.
“Maka sempat ada pembatasan orang beli Rp 200.000 di sini, yang solar juga sangat di kontrol betul,” ujarnya.
Ganjar juga mengapresiasi sistem kontrol yang dilakukan pihak SPBU. Yakni dengan mencatat identitas sopir truk, nomor plat kendaraan serta jumlah penbelian bahan bakar.
“Di sini tadi pasokannya bagus tapi dengan pembatasan, nah ini untuk kontrol aja. Selagi ini masih bisa dikontrol dan kecukupannya ada menurut saya ini bagus dan saya cek sampai hari ini masih aman,” tandas Ganjar. (rls)