Sri Suciati: Perlu Penguatan Karakter dan Kepekaan Solial pada Gen-Z

Semarang, UP Radio – Generasi Z (kelahiran 1995 – 2010), mencapai 46,8 juta memiliki potensi besar di dunia kerja.

Rektor Universitas PGRI Semarang, Dr Sri Suciati MHum mengungkapkan mereka adalah generasi baru yang terlahir dalam situasi teknologi yang sudah begitu maju. Kemudahan teknologi di sisi lain memunculkan tantangan baru.

Hal itu disampaikan Sri Suciati dalam acara Seminar Nasional Civicphoria yang diselenggarakan oleh Hima PPKn, (5/10), di gedung kampus 4 UPGRIS.

“Tantangan baru itu berupa karakter Gen-Z yang cenderung lebih individualistis, dan punya ketergantungan yang begitu tinggi dengan internet,” kata Rektor.

Menurut Suci hal yang harus diantisipasi adalah di sisi karakter. Gen-Z kuat secara teknologi, melek internet dan teknologi, tetapi seringkali kurang secara sosial.

“Mereka asyik dengan dunia internet, tetapi sering kurang peka dengan orang-orang di sekitarnya,” tambah Suciati.

Suci mrnambahkan, di sinilah tugas lembaga pendidikan agar memberi fondasi yang kuat pada karakter Gen-Z. Mereka sudah mumpuni di bidang penguasaan teknologi, dan akan semakin kuat jika jiwa sosialnya semakin terasah.

Sementara itu, Dekan FPIPSKR, Dr Agus Sutono MPhil mengungkapkan perlunya penguatan di bidang karakter Gen-Z.

“Pendidikan yang berorientasi terhadap pengembangan kesadaran kemanusiaan akan menjadi medium yang baik bagi kita dalam melintasi perubahan dunia yang terus terjadi,” jelas Agus,

Menurutnya penguatan karakter dan pengasahan integritas diri, dan pengenalan akan makna hidup adalah proyek pengembangan kesadaran kemanusiaan kita yang harus didukung penuh oleh lembaga pendidikan.

Terkait kelebihan dan kekurangan karakter Gen-Z, Agus menekankan perlunya penguatan karakter oleh lembaga pendidikan.

“Perguruan tinggi harus bisa menjawab kebutuhan tenaga kerja dan tuntutan jaman. Salah satunya ialah mewariskan kemampuan logika berfikir sekaligus critical thinking yang kuat, sebab zaman internet seringkali melenakan dan membuat kedua hal tersebut sering terabaikan,” pungkas Agus. (pai)