Semarang, UP Radio – Pegadaian Kanwil XI Semarang berharap kompetisi Liga 1 2020 segera bergulir kembali. Seperti diketahui, tahun ini Pegadaian Kanwil XI Semarang untuk pertama kalinya turut menjadi bagian ketiga, atau sebagai pihak sponsor untuk PSIS Semarang di Liga 1 2020.
Hanya saja, harapan untuk menyaksikan klub sepakbola kebanggaan masyarakat Jawa Tengah itu harus terhenti karena kompetisi dihentikan sementara dengan status force majeure karena pandemi virus corona atau covid-19.
Situasi tersebut berdampak pada Pegadaian yang menempelkan logonya di jersey PSIS tersebut karena kompetisi terhentim
Dalam acara media gathering bertajuk “Gadai Peduli” bersama sejumlah wartawan olahraga di Resto Pesona Hotel Semarang, Senin petang, Executive Vice President Pegadaian Kanwil XI Semarang, Mulyono mengatakan pihaknya mau tidak mau harus memahami kondisi saat ini.
Sehingga kompetisi sepakbola nasional harus terhenti karena status force majeure.
“Semua insan bola pasti galau dengan kondisi ini. Termasuk kami. Namun kondisi ini adalah force majeure. Diluar prediksi,” kata Mulyono.
Iapun menegaskan, pihaknya tetap mendukung penuh PSIS sebagai pihak sponsorship. Kerjasama yang sudah dilakukan di awal musim dikatakan Mulyono juga tak mungkin jika ditarik kembali.
“Pasti disemua industri ada perubahan kerjasama. Namun, kami, tidak mungkin di tarik kembali. Kami menunggu dari regulator, PT. LIB, AFC, FIFA. Biasanya seiring dengan ketentuan yabg diberi regulator,” kata Mulyono.
Hanya saja, ia menggaris bawahi jika pihaknya mungkin akan melakukan perbaikan kerjasama, melihat situasi saat ini.
“Kita ingin berkelanjutan (Kerjasama), ingin saling menguntungkan. Klub yang kita dukung PSIS. Kita mendukung sepenuhnya. Kita juga memahami mereka membutuhkan dana besar untuk operasional tim. Dan kita juga mensupport dunia olahraga nasional. Makanya, kita berharap pandemi ini bisa segera berakhir. Kalau kompetisi kembali jalan kita pasti senang. Seperti di Eropa sana, Liga jerman sudah dilanjutkan lagi,” tutur Mulyono.
Disisi lain, saat ini belum ada kejelasan kompetisi sepakbola tanah air bisa dilanjutkan atau tidak.
Dalam RUPS PT. Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi bersama 18 klub Liga 1 yang dilakukan secara virtual, baru-baru ini dan belum ada kejelasan mengenai kelanjutan kompetisi.
Hanya saja, dalam RUPS tersebut, sejumlah pejabat LIB mundur dari jabatannya. Antara lain, Direktur Utama LIB, Cucu Sumantri, dan tiga komisaris LIB, Sonhadji, Hasani Abdul Gani, dan Hakim Putratama. (ksm)