SP2020 BPS Siapkan Tehnologi Berbasis Android

Semarang, UP Radio – Badan Pusat Statistik (BPS) siapkan tehnologi Computer Assisted Personal Interview (CAPI) berbasis OS Android untuk mendukung program Sensus Penduduk SP 2020.

“Program Sensus Penduduk (SP) 2020 merupakan program 10 tahunan untuk memperbarui pendataan masyarakat yang akan dilaksanakan secara serentak di seluruh Indonesia,” tutur Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah, Sentot Bangun Widoyono saat berbicang di studio UP Radio Semarang (30/12).

Dituturkan, Salah satu inovasi dalam SP2020 ialah pendataan secara online, yang mencakup Computer Assisted Personal Interviewing (CAPI) dan Sensus Penduduk Wawancara (SPW) dengan gawai pintar berbasis android.

Advertisement

Dengan pemanfaatan tehnologi ini juga diperlukan peran aktif masyarakat, khususnya kaum pemuda yang sudah ramah dengan tehnologi untuk ikut aktif melakukan sosialisasi SP 2020, yang juga bisa dilaksanakan secara online.

“Nantinya peserta sensus akan mendapatkan sekitar 18 pertanyaan dasar,  mengenai nama, tempat tanggal lahir, NIK, pendidikan, status perkawinan, dan sebagainya. Selain itu, ada pertanyaan soal status rumah, dan fasilitas di dalam rumah,” katanya.

Sentot menjelaskan kesiapan tim SP2020 dari sisi infrastruktur sudah optimal. Harapannya, SP2020 akan menghasilkan sistem satu data yang akurat, sehingga dapat menjadi dasar program yang lebih luas untuk masyarakat.

BPS jawa tengah dalam SP2020 juga mempersiapkan sistem sensus secara langsung atau offline. “Untuk wilayah Jateng, diperkirakan kebutuhan tenaga sensus mencapai 60.300 orang hingga tingkat kecamatan. Diharapkan pemerintah kabupaten/kota di awal tahun sudah melakukan sosialisasi rekrutmen tenaga sensus lapangan,” tambah Sentot.

Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah dalam SP2020 telah menargetkan peserta sensus online atau mandiri mencapai 25 persen dalam gelaran Sensus kependudukan serentak pada 2020.

“Pelaksanaan SP2020 online dilakukan pada 15 Februari—31 Maret 2020. Diharapkan penggunaan sistem dalam jaringan (daring) mencapai 25 persen, dari sekitar 36 juta jiwa total penduduk Jateng,” pungkasnya. (shs)

Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Advertisement