Smart Building Akan Menjadi Penentu Arah Kebijakan di Masa Mendatang

Semarang, UP Radio – Sistem aplikasi “Smart Building” merupakan gabungan antara teknologi dan pelayanan yang dikhususkan pada lingkungan rumah atau gedung dengan fungsi tertentu yang bertujuan meningkatkan efisiensi, kenyamanan dan keamanan penghuninya.

Dalam skala yang lebih besar (kawasan dan kota), “Smart City” akan menggunakan teknologi informasi untuk menjalankan roda kehidupan kita yang lebih efisien menggunakan prinsip smart living, smart government, smart economy, smart environment, smart mobility, dan yang juga tak kalah penting adalah smart people.

Fakultas Teknik dan Informatika (FTI) Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) akan menggelar Science and Engineering National Seminar ke 7 (Sens 7) bertema “Smart Building and City”, Kamis (19/12) secara daring.

Advertisement

Dekan FTI UPGRIS Dr Slamet Supriyadi MEnv St menjelaskan jika kegiatan ini dilaksanakan untuk mengembangan dan memberikan kontribusi terkait konsep, dan teknik implementasinya.

“Kegiatan tahunan ini dilaksanakan dalam rangka memfasilitasi hasil penelitian bidang sains dan teknologi bagi akademisi dan praktisi industri yang terlibat di bidang informatika, teknik elektro, teknik mesin, arsitektur, teknik sipil, dan teknologi pangan di UPGRIS,” ujar Slamet.

Menurutnya Kota Cerdas (smart city) merupakan sebuah konsep kota cerdas/pintar yang membantu masyarakat yang berada di dalamnya dengan mengelola sumber daya yang ada dengan efisien dan memberikan informasi yang tepat kepada masyarakat/lembaga dalam melakukan kegiatannya atau pun mengantisipasi kejadian yang tak terduga sebelumnya.

Beberapa pemateri yang akan hadir Dr Eng Mochamad Donny Koerniawan ST MT dari Institut Teknologi Bandung. Serta Yudistira Nugraha ST M ICT Adv D Phil Direktur Smart City DKI Jakarta.

“Pemahaman dan wawasan “Smart Building” ini sangat diperlukan sebagai penentu arah kebijakan di masa mendatang serta memberikan perubahan “mindset” sehingga arah pembangunan dapat lebih terarah menuju dunia yang lebih efisien, nyaman dan sustainable,” tambah Slamet. (pai)

Advertisement