Sinergi Pemerintah dan Masyarakat Berhasil Turunkan Angka Kemiskinan di Kota Semarang

Semarang, UP Radio – Penurunan kemiskinan di Kota Semarang dinilai menjawab perbaikan kualitas dan dinamika masyarakat. Sosiolog Kota Semarang, Hermawan Pancasiwi menyebut, masyarakat dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang saling sinergi menurunkan tingkat kemiskinan.

Hermawan juga mengatakan, penurunan kemiskinan yang dicatatkan Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Semarang menjadi 4,23 persen dari 4,25 persen pada 2023, menunjukkan negara hadir di tengah masyarakat.

“Saya akui bahwa ada perbaikan kualitas dan dinamika masyarakat Kota Semarang dari pengamatan saya,” kata Hermawan di Kota Semarang, Sabtu (30/12/2023).

Advertisement

Sinergitas yang secara tak langsung berjalan berdampingan itu merupakan perwujudan motivasi dari berbagai kalangan masyarakat setelah terdampak pandemi Covid-19.

Secara objektif, menurutnya, masyarakat berusaha meraih perbaikan ekonomi “membayar” utang karena dihantam pandemi Covid-19. Termasuk secara kebetulan, bertemu perempuan yang akrab disapa Mbak Ita yang dia nilai gencar menurunkan kemiskinan.

“Sehingga tidak mengherankan kemudian ada peningkatan sosial ekonomi yang ujungnya adalah penurunan angka kemiskinan,” ujar pria yang masih menjadi pengajar di beberapa universitas di Kota Semarang tersebut.

Mantan pengajar sosiologi di Soegijapranata Catholic University (SCU) itu menyinggung adanya program kampung tematik dari pemimpin sebelumnya, yang tak berjalan dan tidak memberikan dampak signifikan.

“Satu kenyataan yang tidak bisa dipungkiri di Kota Semarang begini, gerak dan kenaikan sosial ekonomi bukan karena upaya yang dicanangkan pemimpin pendahulu, bukan karena program-program kampung tematik, itu justru tidak jalan,” katanya.

Dari kacamata Hermawan, fasilitas yang ada sekarang ini turut berperan aktif. Khususnya sistem informasi seperti media sosial yang mendorong peningkatan roda ekonomi.

Kendati begitu, dia menyoroti permasalahan kemiskinan di Indonesia yang berkutat tentang distribusi pendapatan tidak merata. Tetapi dalam konteks Kota Semarang, menurutnya, telah ada penyikapan untuk berbenah.(ksm)

Advertisement