Semarang, UP Radio – Pemerintah berencana melakukan aktivasi Stasiun Purworejo, yang dibangun pada masa pemerintahan Belanda sekitar 1901.
Stasiun Purworejo berhenti beroperasi pada 2010 lalu, sebagai penghubung Purworejo-Kutoarjo yang berjarak kurang lebih 11 kilometer.
Menteri Perhubungan Budi Karya mengatakan pemerintah memang berencana, untuk aktivasi kembali Stasiun Purworejo sesuai arahan dari Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu. Hal itu dikatakan saat melakukan peninjauan ke Stasiun Purworejo, belum lama ini.
Budi Karya menjelaskan, nantinya angkutan masal berupa kereta api dari Jakarta ke Purworejo bisa langsung dan memudahkan mobilitas masyarakat.
Dengan aktivasi Stasiun Purworejo dan pembangunan terminal bus tipe tiga di daerah tersebut, akan bermanfaat bagi masyarakat.
Menurut Budi Karya, rencana aktivasi Stasiun Purworejo akan selesai Desember 2023 dengan anggaran sekira Rp20 miliar.
Nantinya Stasiun Purworejo akan difungsikan untuk menerima penumpang Kereta Api dari Jakarta, sehingga penumpang bisa langsung diantar ke Stasiun Purworejo tanpa perlu turun di Stasiun Kutoarjo.
“Pak presiden mengutus kepada saya agar angkutan masal itu menjadi suatu prioritas. Jadi bukan Medan saja atau Palembang saja, tapi Purworejo juga diperhatikan. Reaktivasi stasiun akan Selesai Desember nanti, biayanya kira-kira Rp20 miliar. Harapannya Stasiun Purworejo keren banget,” kata Budi Karya.
Diketahui, sebelum ditutup pada 2010 itu Stasiun Purworejo hanya melayani satu kereta api Feeder Purworejo tujuan Stasiun Kutoarjo.
Stasiun Purworejo sejatinya merupakan stasiun yang berada di ujung jalur kereta api, dan kereta api yang tiba di sana harus mengakhiri perjalanan atau mundur dari stasiun. (hub)