Semarang, UP Radio – Tidak hanya berdampak pada kehidupan manusia, pandemik COVID-19 memberi imbas pada satwa yang berada di kebun binatang.
Seperti yang terjadi di Semarang Zoo, kebun binatang milik Pemerintah Kota Semarang yang dikenal dengan Bonbin Mangkang itu mengalami kesulitan di tengah pandemik virus corona.
Direktur Semarang Zoo, Samsul Bahri Siregar mengatakan, selama pandemik COVID-19 seluruh sektor pariwisata terdampak dan mengalami penurunan pendapatan, termasuk kebun binatang. Namun, saat ini khususnya untuk kebutuhan dan biaya makan satwa di Semarang Zoo sudah kembali normal.
‘’Semua sektor pariwisata memang ada kesulitan, tapi saat ini kami masih mampu memberikan makan satwa,’’ ungkapnya.
Untuk diketahui, lanjutnya, jatah makan satwa yang ada di Semarang Zoo, dibutuhkan biaya sebesar Rp120 juta/bulan. Nilai tersebut untuk kebutuhan makan sebanyak 286 ekor satwa. Bahan makanan tersebut adalah daging.
‘’Sebab, kami punya 12 ekor harimau, 2 ekor singa, 32 ekor buaya, dan beragam burung pemakan daging. Jadi setiap bulan kebutuhan daging ayam mencapai 1,2 ton, daging sapi sekitar 5-6 kilogram/hari. Selain itu, kami juga butuh menyediakan rumput, buah-buahan, sayur, pelet, dan lainnya,’’ jelas Samsul.
Kebutuhan tersebut saat ini dicukupi oleh Pemkot Semarang dan stoknya masih aman hingga akhir tahun 2020.
Tak hanya urusan pakan, Semarang Zoo terpaksa juga harus merumahkan 12 pekerja karena COVID-19.
Kendati demikian, akibat pandemik virus corona sebanyak 12 karyawan dari 53 karyawan yang bekerja di Semarang Zoo juga harus dirumahkan. Mereka mayoritas pekerja di bagian lapangan seperti petugas kebersihan.
‘’Mau tidak mau karena tidak ada pengunjung mereka harus kami rumahkan. Namun, khusus yang memberi makan hewan tidak kami rumahkan. Mereka selalu hadir dari pagi sampai sore. Dokter juga selalu hadir. Ada 12 petugas dan 2 dokter. Mereka tetap merawat satwa-satwa,” ungkapnya.
Hingga saat ini belum ada kepastian kapan Semarang Zoo akan buka kembali dan menerima kunjungan dari wisatawan. ‘’Kami masih menunggu instruksi dari pemerintah. Bahkan, Lebaran mau buka atau tutup kami belum tahu. Kalau instruksinya tutup ya tutup, kalau buka ya buka,” imbuhnya.
Sementara, jika libur Lebaran nanti kebun binatang belum diperbolehkan untuk buka, maka Semarang Zoo akan kehilangan 5.000 kunjungan wisatawan per hari. Sebagai informasi, selama ini pada akhir pekan, kunjungan wisatawan mencapai 1.000 hingga 3.000. Adapun, pada hari biasa mencapai 300 pengunjung. (ksm)