Segera Urus Akreditasi, SMPN 45 Semarang Desak Penambahan Fasilitas

Semarang, UP Radio – SMPN 45 Semarang mendesak perlu penambahan fasilitas untuk menunjang kegiatan belajar mengajar (KBM). Pasalnya, sekolah yang baru satu tahun berjalan ini perlu segera mengurus akreditasi. 

Kepala SMPN 45 Semarang, Sugeng Budiarto mengatakan, SMPN yang berada di Wates, Ngaliyan tersebut baru saja ulang tahun pertama pada 15 Agustus lalu.

Sehingga, fasilitas sekolah memang belum sepenuhmya lengkap. Sekolah kini belum memiliki kantin, unit kesehatan sekolah (UKS), laboratorium, hingga perpustakaan. 

“Ruangan belum ada, apalagi buku-buku. Tapi, kami memaklumi,” ucap Sugeng, saat ada tinjuan Komisi D DPRD Kota Semarang, Kamis 24 Agustus 2023.

Ia berharap, fasilitas yang belum ada bisa segera dipenuhi. Pasalnya, sekolah ini perlu diakreditasi sebelum kelulusan.

Saat ini, SMPN 45 baru memiliki dua angkatan yaitu yang saat ini duduk di bangku kelas 7 dan kelas 8. Artinya, masih ada waktu untuk mempersiapkan akreditasi sebelum kelulusan siswa. 

“Sebelum lulus perlu diakreditasi. Sehingga, sarpras yang merupakan bagian akreditasi mutlak harus ada,” katanya. 

Selain fasilitas tersebut, Sugeng mengungkapkan, anak-anak juga membutuhkan lapangan olahraga untuk berkegiatan di luar kelas. Selama ini, lapangan olahraga menggunakan lahan seadanya. Namun, kini pembenahan lapangan tengah dilakukan. 

“Kami juga terus terang anak-anak kegiatan di luar kasihan sekali karena lapangan belum terkondisi dengan baik. Lapangan seadanya. Alhamdulilalh, ada pembenahan lapangan,” paparnya. 

Meski nantinya belum seluruh lapangan dibeton, sambung dia, setidaknya ada lapangan yang bisa multifungsi untuk beberapa keperluan olahraga antara lain voli, basket, dan futsal. 

Selain pembangunan lapangan, saat ini juga tengah dilakukan penambahan ruang kelas menggunakan dana APBD dengan nilai kontrak Rp 2,26 miliar.

Sementara itu, Sekretaris Komisi D DPRD Kota Semarang, Anang Budi Utomo menyebut dewan akan menganggarkan penambahan fasilitas di SMP Negeri 45 Semarang pada APBD Perubahan 2023.

Hal itu mengingat masih cukup banyak fasilitas yang belum terpenuhi. Dewan memaklumi masih ada kekurangan fasilitas. Namun, pihaknya berkomitmen akan memenuhi kekurangan fasilitas tersebut secara bertahap. 

Dalam kunjungannya ke SMP Negeri 45 Semarang, pihaknya sempat bertanya kepada para siswa.

Mereka pun mengutarakan beberapa fasilitas yang ingin ditambah. Misalnya, musala. Hanya saja, tahap awal ini musala bisa menggunakan ruangan yang belum terpakai. Kemudian, ada usulan kelengkapan komputer.

Selama ini, sudah ada ruangan dan sebagian unit komputer.

Nanti, akan segera dilengkapi komputer beserta jaringan internetnya untuk menunjang pembelajaran. 

Selain itu, anak-anak meminta adanya kantin sekolah. Keberadaan kantin tentu perlu dipikirkan agar anak-anak tidak jajan sembarangan.Siswa juga mengusulkan adanya lapangan. Pembangunan lapangan kini sedang dilakukan.

“Dari beberapa itu, kami Komisi D DPRD Kota Semarang sepakat untuk empat hal diselesaikan di anggaran perubahan. Entah totalnya berapa, kami atur biar kemanfaatannya bisa dirasakan,” ungkapnya.

Dari sisi sarpras, lanjut Anang, memang perlu diselesaikan bertahap. Disamping itu, dari sisi sumber daya manusia (SDM) juga perlu penambahan guru seiring nantinya ada penambahan siswa.

Penambahan pengajar bisa dilakukan dengan SKB, PPPK, atau ASN.  “Ini jadi bagian yang kami perjuangkan,” tambahnya. 

Anggota DPRD Kota Semarang, Sifin Almufti menambahkan, sekolah jangan terjebak dengan keterbatasan fisik.

SMP Negeri 45 Semarang harus tetap eksis termasuk dari sisi kurikulum.  

“Butuh dioptimalkan, pelatihan-pelatihan guru jadi skala prioritas, SDM penting,” ucapnya. (ksm)