SBI Buktikan Resiliensi Melalui Sinergi dan Inovasi Berkelanjutan

Jakarta, UP Radio – Hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI/Perseroan) yang digelar di Aston Priority Simatupang, Jakarta,

Menyetujui Laporan Tahunan Perseroan termasuk Laporan Direksi terkait Pertanggungjawaban Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum dengan Hak Memesan Efek terlebih Dahulu (HMETD) II tahun 2021 per 31 Desember 2021 dan pengesahan atas Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2021.

Pada RUPST tersebut menetapkan penggunaan Laba Bersih pada tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2021.

Advertisement

Menunjuk Akuntan Publik Bapak Theodorus Bambang Dwi K. Andri dari Kantor Akuntan Publik (KAP) Imelda & Rekan (Deloitte Touche Tohmatsu) sebagai Auditor Independen Perseroan untuk melakukan audit atas pembukuan Perseroan untuk Tahun Buku 2022.

Menyetujui pelimpahan kewenangan kepada Dewan Komisaris untuk menentukan tantiem tahun buku 2021 dan remunerasi (gaji, fasilitas dan tunjangan) tahun buku 2022 untuk Direksi.

Menyetujui penetapan tantiem tahun buku 2021 dan remunerasi (gaji/honorarium, fasilitas dan tunjangan) tahun buku 2022 untuk Dewan Komisaris.

Tinjauan Kinerja Tahun 2021
Meski belum bisa dibilang pulih jika dibandingkan sebelum pandemi dan masih dibayangi kondisi market overcapacity serta kenaikan harga batu bara, SBI mampu mempertahankan kinerja positif sebagai berikut:

Sinergi dengan SIG membantu SBI mencapai total volume penjualan semen dan terak sebesar 13,4 juta ton atau naik sebesar 12,4% jika dibandingkan tahun sebelumnya. Membaiknya volume penjualan juga dialami bisnis beton jadi sebesar 25,4% menjadi 1,1 juta m3, dan agregat sebesar 48,7% menjadi 913 ribu ton.

Pendapatan tercapai Rp11,2 triliun atau naik 10,9% dari Rp10,1 triliun pada tahun 2020.

Beban Pokok Pendapatan pada tahun 2021 meningkat 17,3% dibandingkan tahun 2020, karena peningkatan produksi sejalan dengan kenaikan volume penjualan.

Peningkatan beban pokok pendapatan menyebabkan Laba Kotor tahun 2021 tercapai Rp2,8 triliun atau turun 4,3% dibandingkan Rp2,9 triliun pada tahun 2020.

Sinergi dengan SIG dan berbagai upaya efisiensi yang dilakukan oleh Perseroan, membantu SBI menjaga kinerja positif dan mencatat peningkatan laba bersih menjadi sebesar Rp721 miliar.

“Kinerja positif yang berhasil kami raih di tengah berbagai tantangan berat pada tahun 2021 lalu, merupakan bukti ketahanan dan kemampuan beradaptasi dengan terus menggali potensi untuk menghadirkan dan mengembangkan solusi-solusi inovatif”, ujar Lilik Unggul Raharjo, Direktur Utama.

Selain berhasil meningkatkan pemanfaatan bahan bakar alternatif hingga 11,43% dibandingkan tahun 2020 yang mencapai 8,80%, SBI juga memperkenalkan LocooCrete, solusi beton dengan material ramah lingkungan untuk menurunkan tingkat emisi CO2 dalam beton hingga 30%.

Perseroan juga berpartisipasi pada proyek-proyek strategis antara lain proyek PLTU Suralaya di Banten dan proyek Kereta Api Cepat Jakarta – Bandung sepanjang 142,3 km yang dikerjakan oleh High Speed Railway Contractor Consortium. Seperti halnya proyek besar lainnya di sektor energi, pembangunan PLTU membutuhkan spesifikasi dan kualitas material yang tinggi dengan pelayanan yang andal. Berkat sinergi dengan SIG, Perseroan mampu menjawab tantangan tersebut melalui 3 jenis semen, yaitu tipe 1 (EzPro), tipe 2 (PwrPro), dan tipe 5 (DuPro+).

Sedangkan Proyek Kereta Api Cepat yang direncanakan rampung akhir tahun 2022 ini, menggunakan agregat dari tambang Perseroan di Maloko, Jawa Barat, untuk pembuatan girder precast dengan spesifikasi teknis yang ketat dan konsisten. (rls)

Advertisement