Semarang, UP Radio – Sebanyak 19 orang pengemis, gelandangan dan orang telantar (PGOT) terjaring razia yang dilaksanakan anggota Satpol PP. Belasan PGOT tersebut langsung digelandang ke Resos Among Jiwo, Ngaliyan.
Kepala Satpol PP Kota Semarang, Fajar Purwoto menerangkan, razia tersebut dilaksanakan di wilayah Semarang bagian timur, utara dan barat. Seperti di Jalan Thamrin, Banyumanik, Majapahit, Pedurungan, Ngaliyan dan Mangkang.
“Yang tertangkap kali ini laki-laki dewasa jumlahnya 12 orang dan anak-anak 1. Sementara yang perempuan ada lima orang dan 1 anak-anak,” ujarnya.
Menurutnya, menjelang dan sesudah Lebaran ini harus diwaspadai merebaknya PGOT. Jika tidak diantisipasi maka PGOT tersebut bisa beroperasi lama di Kota Semarang.
“Kita antisipasi terutama PGOT kiriman daerah luar. Karena biasanya momen jelang hari raya dimanfaatkan mereka untuk beroperasi,” ujarnya.
Dia menjelaskan, selama Ramadan ini ada sekitar 80 PGOT yang terjaring razia. Semuanya dikirim ke Resos Among Jiwo untuk dilakukan pembinaan.
“Kebanyakan anak-anak punk melarikan diri saat hendak kita razia. Razia ini mengacu Perda nomor 5 tahun 2014, tentang penanganan PGOT dan pengamen di jalanan,” tandasnya. (ksm)