Semarang, UP Radio – Pemerintah Kota Semarang memberikan kebebasan kepada pedagang untuk memilih berdagang di Pasar Johar Baru maupun eks Pasar Relokasi Johar di Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT).
Sesuai keputusan bersama, lapak yang tidak ditempati akan segera disegel pekan depan.
Kepala Satpol PP Kota Semarang, Fajar Purwoto memaparkan, Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi memberikan peluang kepada siapapun untuk membuka usaha.
Maka, pemkot mempersilakan pedagang untuk memilih berjualan di eks relokasi atau pindah ke pasar yang baru.
Hanya saja, pedagang yang telah mendapatkan lapak di Johar Baru namun tidak ditempati akan disegel. Pekan depan, pihaknya bersama Dinas Perdagangan akan turun ke lapangan untuk melakukan penyegelan.
“Mau di relokasi monggo, ke Johar Baru monggo. Kami kasih batas waktu sampai Kamis depan. Kami sepakati yang Johar Baru tidak ditempati akan disegel.
Nanti, diserahkan ke pedagang yang membutuhkan, karena ini belum ada undian lapak kedua,” terang Fajar, usai rapat bersama para pedagang dan pihak MAJT, di Pasar Relokasi MAJT.
Selanjutnya, eks pasar relokasi ini di bawah pengelolaan Yayasan MAJT. Fajar menegaskan, pemkot sudah tidak masuk atau mengelola pasar relokasi tersebut. Pedagang yang hendak pindah dari relokasi ke Johar Baru akan dikawal oleh pemkot sekaligus polsek setempat.
“Kami tidak akan masuk ke relokasi karena ini lahannya MAJT,” ucapnya.
Begitu pula pedagang grosir yang hendak pindah ke Pasar Klitikan Penggaron juga akan dikawal. Rencananya, para pedagang grosir akan pindah ke Penggaron mulai 11 September.
Sekretaris Persatuan Pedagang dan Jasa Pasar (PPJP) Rayon Johar, Hanafi mengajak para pedagang yang memiliki register di Pasar Johar Baru agar segera menempati dari pada lapaknya ditarik kembali.
“Teman-teman pasar monggo sengkuyung pindah bareng-bareng. Kita harus punya empato kebersamaan. Yang ada ditempati agar pasar ramai. Ketika pedagang mau jualan di relokasi, itu nanti setelah posisi sudah tertata semua,” paparnya.
Diakuinya, menempati dan menghidupkan pasar baru memang cukup berat. Namun dia yakin, pasar lambat laun akan segera ramai dan mendatangkan rezeki.
“Scra lahir berat di tempat baru, tapi saya yakin rezeki tidak disangka datangnya. Kita diberi tanpa membayar, maka harus ditempati,” ucapnya. (ksm)