Semarang, UP Radio – Dinas Perhubungan Kota Semarang berencana menambah Sub Terminal di area sekitar pasar Banjardowo, Genuk, Semarang agar menambah keramaian pasar yang terkesan sepi pengujung tersebut. Hal ini sekaligus menanggapi keluhan pedagang Terboyo yang khawatir dengan kondisi pasar yang sepi lantaran berada di perkampungan.
Wakil Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu bersama Dishub dan para pedagang Terboyo meninjau langsung lokasi pasar Banjardowo, Genuk, Semarang, Jumat (24/8) siang.
Dari pantauan wartawan, pasar Banjardowo tampak lenggang, deretan kios depan tertutup hanya terlihat beberapa warung makan dan penjualan ternak yang masih beraktifitas.
‘’Pasar Banjardowo terkesan mati, padahal di dalam pasar ada pedagangnya. Kami juga minta Dinas Perdagangan segera menginventarisasi pemilik kios di pasar tersebut. Karena ternyata banyak kios yang tutup,’’ kata Wakil Wali Kota Hevearita G. Rahayu.
Menurut Ita, sapaan akrab Hevearita, pasar tersebut sepi karena banyak kios yang tidak ditempati pemiliknya. Jika pemilik enggan menempati kios tersebut, maka bisa dimanfaatkan pedagang lain yang lebih membutuhkan. Pasar akan lebih ramai jika digunakan aktivitas banyak pedagang, misal ditempati PKL relokasi dari Banjirkanal Timur dan Terboyo.
Ita mengaku jika kendala yang dihadapi adalah kioskios tersebut milik pribadi. Pihaknya meminta pemilik memutuskan atau legawa menjual kios miliknya jika sudah tidak memanfaatkan kios-kios tersebut.
“Nantinya pasar tersebut akan dilintasi angkutan dan Bus Rapid Transit (BRT) Trans Semarang. Sehingga jika banyak angkutan yang lewat diharapkan pasar juga menjadi ramai transaksi,’’ imbuh Ita.
Ke depan, lanjut Ita, juga akan ada jalan tembus ke Kaligawe di area belakang pasar tersebut. Sehingga nantinya akses ke pasar tersebut bisa bertambah dan mudah dilewati.
Ita juga menginginkan para pedagang yang direlokasi ke Pasar Banjardowo dari Banjirkanal Timur, jika tidak mau menempati area itu, bisa diberikan kepada pedagang yang membutuhkan.
Sementara itu, Ketua PPJ Terminal Terboyo, Mustofa tetap bersikukuh agar ditempatkan kembali di area terminal seperti terminal Mangkang atau Penggaron. Meskipun begitu ia pasrah dan akan berupaya mengajak anggotanya untuk pindah ke Pasar Banjardowo. (ksm)
“Awalnya kami ingin di Terminal Mangkang atau Penggaron, tapi saat ini di kedua tempat tersebut sedang direnovasi. Relokasi ke Pasar Banjardowo ini hanya sementara, nanti jika Terboyo selesai dibangun bisa pindah lagi, atau pedagang yang ingin menetap berjualan di pasar ini juga dipersilakan,’’ ujar Mustofa.