Sragen, UP Radio – PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan ( UP3) Surakarta turut hadir memeriahkan Sragen Creative Festival (SCF) dan Festival Kuliner 2019 dalam memperingati Hari Pendidikan Nasional dan HUT Kabupaten Sragen ke-273 ini
SCF dan festival kuliner 2019 ini juga dimanfaatkan PLN untuk melakukan sosialisasi penggunaan kompor induksi, melalui lomba memasak.
Manager Area PLN UP3 Surakarta, Mundhakir mengatakan, lomba memasak yang digelar di Sasana Manggala Sukowati pada Jumat (26/4) malam diikuti oleh sejumlah pejabat, mulai dari Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, Sekda Sragen, Tatag Prabawanto, dan Asisten Administrasi Umum Sekda Sragen, Simon Nugroho Sri Yudanto, hingga masyarakat umum.
Dalam lomba masak tersebut setiap peserta wajib memasak makanan berbahan dasar mie dengan menggunakan kompor induksi sebagai alat memasaknya.
“Kehadiran PLN merupakan wujud kepedulian dalam membangun komunikasi dengan pemerintah daerah setempat, sekaligus memperkenalkan penggunaaan kompor induksi kepada masyarakat jika kompor induksi itu lebih praktis, hemat energi, serta aman penggunaannya,” kata Mundhakir.
Mundhakir mengungkapkan dalam ajang lomba memasak ini setiap hasil masakan peserta akan dilelang, dan hasil masakan mie goreng Bupati Sragen yang dimasak menggunakan kompor induksi menjadi yang termahal dan terjual senilai Rp7 juta.
Hasil lelang digunakan untuk urusan sosial dimana akan diserahkan kepada Adis Banowati, siswi SMP 1 Gesi yang terkena kanker.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati menyatakan, ada aspek promosi dan sosial dalam rangkaian Sragen Creative Festival (SCF) dan Festival Kuliner 2019. Begitupula keterlibatan PLN ini menjadi salah satu upaya sosialisasi kompor induksi.
“Kompor induksi ini menawarkan solusi bagi masyarakat dan pemerintah. Bagi masyarakat karena lebih hemat, lebih bersih, lebih sehat, lebih modis, tidak panas, dan tidak ada resiko kebakaran karena tabung yang meledak. Sedangkan bagi pemerintah, bisa mengurangi subsidi gas dan kelangkaan barang,” terangnya.
Dijelaskan, kompor induksi menjadi gaya hidup baru dan pilihan cerdas bagi masyarakat Indonesia. Apalagi, pemerintah dalam hal ini melalui PLN memberikan diskon tambah daya 75%.
“Program ini tentu saja sangat kita dukung,” jelasnya.
Sementara itu, sebagai daerah lumbung pangan nasional, pemanfaatan listrik PLN kini juga banyak dimanfaatkan warga untuk keperluan sumur sawah.
Lebih lanjut Mundhakir menuturkan, pada tahun 2018, sedikitnya tersambung 2.356 pelanggan dengan daya tersambung 7,21 MW. Pada tahun 2019, periode Januari hingga Maret, tercatat 671 pelanggan sambungan baru dengan 2,44 MW.
“Penghematan yang dirasakan pelanggan kini antara 40% – 50% dari penggunaan solar maupun gas. Dengan begitu, fenomena tersebut menjadi solusi bagi peningkatan pendapatan masyarakat,” tandas Mundhakir. (rls/shs)