Puskesmas Diminta Siap Hadapi Hepatitis Misterius

Semarang, UP Radio – Dinas Kesehatan Kota Semarang meminta semua Puskesmas yang ada di Kota Semarang untuk bersiap jika ditemukan kasus hepatitis misterius yang oleh Pemerintah Pusat dinyatakan sebagai kejadian luar biasa (KLB)

Hal ini disampaikan oleh Kabid Sumber Daya Kesehatan DKK Semarang, Nugroho Edy Riyanto saat melakukan dialog interaktif bersama DPRD Kota Semarang di Lobby Gets Hotel, Senin (30/5).

Nugroho menyampaikan hingga saat ini di Kota Semarang memang belum ditemukan kasus hepatitis misterius. Namun pihaknya tetap menyiagakan mulai dari tingkat bawah yakni Puskesmas untuk berjaga-jaga ketika ada pasien yang terindikasi gejala hepatitis misterius.

Advertisement

Ia menyebut jika saat ini Puskesmas sudah dilengkapi dengan laboratorium sehingga akan lebih mudah dalam melakukan pemerikaaan ketika ada gejala seperti mual, muntah dan diare. Jika sudah ada gejala tersebut, maka penanganan yang disarankan mengarah pada penyakit haptitis misterius.

“Jika sudah ada pasien gejala tersebut maka langsung diperiksa dulu di lab tersebut krena takutnya mengarah pada hepatitis misterius meskipun belum tahu nantinya hepatitis tipe apa,” kata Nugroho.

Seperti diberitakan jika hepatitis misterius menyerang pada anak-anak, untuk itu ia meminta kepada para orang tua agar melakukan pengawasan kepada anak-anak terutama pada makanan yang dikonsumsi dan kebersihan lingkungan sekitar.

Protokol kesehatan, lanjutnya, sebaiknya tetap diterapkan, misalnya setelah keluar rumah sebaiknya mencuci tangan, dan tetap memakai masker. Pasalnya penularan virus hepatitis misterius juga bisa melalui droplet orang yang sudah terjangkit virus.

Selain itu, jika memang harus membeli makanan dari luar dan menggunakan alat makan diluar, sebaiknya juga dilihat kebersihannya. “Kalau melarang anak-anak untuk tidka keluar rumah itu kan sulit, maka yang penting tetap dijaga makanannya, tetap memiliki nilai gizi,” terangnya.

Nugroho mengatakan jika hepatitis misterius ini memiliki tingkat keparahan lebih tinggi dibanding dengan hepatitis lainnya. Ia menyebutkan jika pada penderita hepatitis biasa umumnya bisa parah hingga lebih dari enam bulan, maka untuk hepatitis misterius ini penderita bisa mengalami tingkat keparahan kurang dari enam bulan.

“Intinya kebersihan lingkungan harus dijaga, mau dirumah ataupun di sekolahan. Kami juga koordinasi dengan Dinas Pendidikan untuk tetap menjaga kebersihan lingkungan sekolah,” pungkasnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi D DPRD Kota Semarang, Rahmulyo Adi Wibowo menyampikan jika dalam waktu dekat Komisi D akan mengadakan rapat dengar pendapat dengan Dinas Kesehatan Kota Semarang terkait dengan langkah antisipasi yang akan dilakukan Dinkes untuk menghadapi hepatitis misterius.

“Harus ada langkah pencegahan dini sehingga penyakit ini tidak bisa datang ke Kota Semarang, nanti kami akan undang Dinkes untuk rapat denger pendapat,” ucap Rahmulyo.

Pihaknya juga meminta agar Dinkes melakukan edukasi dan sosialisasi tentang hepatitis misterius kepada masyarakat, sehingga masyarakat bisa melakukan upaya pencegahan dari lingkungan rumah.

“Nanti saat rapat dengar pendapat juga bisa kita simpulkan apakah perlu ada anggaran khusus untuk penyakit ini di tahun depan karena saat ini kan memang sudah masuk dalam KLB,” tuturnya.

Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Kota Semarang, Krisseptiana Hendrar Prihadi menambahkan jika saat ini pihaknya terus melakukan upaya sosialisasi kepada warga Kot Semarang khususnya kaum ibu untuk bisa menjaga kesehatan dan kebersihan ditingkat keluarga.

Tia, sapaannya, menyebutkan jika pemberian makanan bergizi untuk keluarga terutama anak bisa menjadi tameng untuk memperkecil jangkitan virus hepatitis akut.

“Yang paling penting, Ibu-ibu ini jangan panik, tetap sediakan makanan sehat dan jaga kebersihan lingkungan, sehingga bisa mengantisipasi terkena hepatitis akut,” ungkapnya. (ksm)

Advertisement