Pusat Sains dan Teknologi UPGRIS Gelar Webinar untuk Berdonasi

Semarang, UP Radio – Pandemik Covid-19 menyebabkan perubahan dalam banyak hal di lingkungan perguruan tinggi. Universitas PGRI Semarang sebagai institusi perguruan tinggi juga melakukan banyak penyesuaian dalam menghadapi Pandemi Covid-19. 

Mulai dari sistem pembelajaran yang sebelumnya blended antara daring dan luring menjadi full daring, pertemuan, seminar serta kegiatan kemahasiswaan ditunda pelaksanaannya sampai pekerjaan adminstrasi juga dikerjakan dari rumah.

UPGRIS telah melakukan kebijakan bekerja dari rumah sejak 16 Maret 2020. Sebagai peneliti dosen dituntut untuk tetap produktif dalam masa-masa ini. Produktif dalam arti tetap eksis untuk menciptakan dan memanfaatkan inovasi teknologi dalam risetnya.

Advertisement

Mengaplikasi kebijakan tersebut Baru-baru ini Pusat Sains dan Teknologi UPGRIS menggelar Seminar dalam jaringan dengan tema “Inovasi Teknologi di Tengah Pandemi Covid-19” dilaksanakan oleh bertujuan untuk memberikan penyegaran para civitas akademika di lingkungan Universitas PGRI Semarang dan perguruan tinggi lain untuk tetap produktif dan memanfaatkan inovasi teknologi di tengah pandemik Covid-19.

Dr. AB Susanto M.Sc, dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan UNDIP Semarang dalam paparanya membahas tentang Teknologi pendidikan untuk mengantisipasi era industry 4.0 dan Covid-19. 

“tidak bisa bertatap muka bukanlah alasan untuk melaksanakan pembelajaran. Dosen dan mahasiswa harus kreatif di tengah pandemic ini, social media, aplikasi Tik Tok, Youtube, whatsapp dapat dimanfaatkan. Dosen dituntut untuk memiliki kompetensi agar pembelajaran daring menjadi menyenangkan. Mahasiswa pun dituntut untuk turut aktif,” ujar AB Susanto.

Sementara narasumber Dr. Muhammad Syaipul Hayat, dosen dan peneliti di program studi Pendidikan Biologi FPMIPATI dan sekretaris Tim Satgas Covid-19 UPGRIS menjelaskan tentang Temuan Satgas Covid-19 serta Peluang Penelitian dan Pengabdian di Bidang Saintek. 

Dikatakannya, berdasar temuan di lapangan, ada sejumlah sector kehidupan yang terdampak mulai dari kesehatan, pendidikan, ekonomi, pariwisata, hukum dan agama. “jika tidak segera diatasi, hal tersebut akan menyebabkan krisis pada tiga ranah yaitu krisis kesehatan, ekonomi, dan psikologis,” tutur Syaipul. 

Dari temuan tersebut, lanjut Syaipul, bisa menjadi peluang penelitian dan pengabdian bagi topik sains dan teknologi. 

Dalam Webinar tersebut menghadirkan Kepala Pusat Sains dan Teknologi LPPM UPGRIS Mega Novita, menjelaskan bahwa dengan literasi sains dan teknologi yang tinggi masyarakat akan lebih siap dalam menghadapi pandemic covid-19. 

“Sains harus hadir untuk mengatasi masalah yang kita alami saat ini. Kita harus selalu memperkenalkan sains kepada masyarakat sebagai kehidupan yang dekat dengan kita,” tutur Mega.

Hasil pendaftaran seminar yang diselenggarakan Pusat Sains dan Teknologi, LPPM Universitas PGRI Semarang didonasikan untuk masyarakat yang terdampak virus Korona covid-19 melalui satgas PVK UPGRIS. Hasil dana yang terkumpul Rp.7.580.000,- langsung diserahkan dari Mega Novita kepada Wakil Rektor IV Ir Suwarno Widodo MSi. (pai) 

Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Advertisement