Semarang, UP Radio – Kantor Bank Indonesia perwakilan Jawa Tengah tetap konsisten mendukung mangkat pemerintah menuntaskan penanganan Covid-19 di Jawa Tengah.
Dukungan Bank Indonesia ini dilakukan melalui program social bank Indonesia (PSBI) Dedikasi Untuk Negeri dengan menyerahkan 250 tabung oksigen untuk pasien rumah sakit di kota Semarang Jumat (8/10).
250 tabung oksigen tersebut diserahkan untuk empat rumah sakit di kota Semarang yaitu RS Dr Kariadi (100), RS Elisabeth (60) RS William Booth (50) dan RS Hermina (40)
Kepala Kantor Bank Indonesia Perwakilan Jawa Tengah, Pribadi Santoso mengatakan perkembangan kasus Covid-19 di Kota Semarang saat ini terus menunjukkan arah perkembangan yang membaik dan terus menurun.
“Ini patut kita syukuri. Meskipun demikian, kita tetap harus tetap waspada dan senantiasa menjalankan protokol kesehatan untuk memitigasi kemungkinan meningkatnya kembali kasus Covid-19 kedepan, sejalan dengan kembali dilonggarkannya pembatasan aktivitas masyarakat,” kata Pribadi.
Dikatakan penurunan tersebut tidak lepas dari upaya dari berbagai pihak dan masyarakat yang secara bersama saja berupaya mencegah penularan dan tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
“Melalui dukungan dan sinergi ini, kami berharap bahwa kita bersama-sama dapat mengatasi pandemi covid-19 ini dengan baik, sigap dan antisipatif. Sehingga roda perekonomian yang didukung oleh aspek kesehatan masyarakat dapat berjalan secara lebih baik dan berkesinambungan,” harapnya.
PSBI ini, kata dia, merupakan salah satu program unggulan Bank Indonesia sebagai bentuk kontribusi nyata dari Bank Indonesia dengan memberikan bantuan sarana dan prasarana yang dibutuhkan masyarakat.
Upaya ini juga ditujukan untuk mendukung aktivitas pemberdayaan masyarakat yang dilakukan secara sistematis dan terencana melalui kegiatan kepedulian sosial untuk mendorong terwujudnya pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif.
Sementara itu direktur RS Dr Kariadi Semarang Dr dr Doris Tugasworo Pramukarso mengatakan Bantuan tabung oksigen memang sangat dibutuhkan dalam menangani pasien terpapar Covid-19.
“Saat serangan covid gelombang kedua jumlah pasien sangat banyak hingga Sebastian besar ruangan telah dialihfungsikan untuk menangani pasien Covid. Namun kini jumlah pasien Covid sudah sangat menurun dan terkendali,” terang Doris.
Meski demikian pihaknya tetap mengantisipasi jika sewaktu-waktu kembali melonjak Rumah sakit telah siap mengantisipasi. (shs)