PLN Dukung Penyiapan Tenaga Ahli Kelistrikan Siap Kerja dari Jenjang Pendidikan SMK

Semarang, UP Radio – PLN UPDL Semarang menggandeng guru SMK untuk menyiapkan tenaga kerja kelistrikan dari siswa SMK melalui Program Upgrading Guru SMK Tahun 2023 di Kantor PLN UPDL Semarang (19/6).

Senior Manager PLN UPDL Semarang, Djubaidillah Hasan mengungkapkan program kegiatan Upgrading guru SMK dilaksanakan sebagai bentuk kontribusi terhadap dunia pendidikan, PLN mengadakan in class training kepada 10 Guru SMK di kota Semarang yang dilaksanakan selama 8 hari.

”Kegiatan ini mempersiapkan mereka untuk siap mendapatkan sertifikasi sesuai standar Negara UU Tenaga Kelistrikan,” tutur Hasan saat acara Penutupan Program Upgrading Guru SMK Tahun 2023.

Hasan mengatakan pada Program Upgrading kali ini dipilih guru diikuti guru (6) dan guru SMKN 3 (4).

“Diharapkan melalui kegiatan tersebut, guru SMK dapat menularkan ilmunya kepada siswanya. Sehingga harapannya dapat melahirkan siswa SMK tenaga kelistrikan yang terampil, handal dan siap kerja,” ujar Hasan.

Sementara itu, Kasi SMK Cabang Dinas Pendidikan Wilayah I, Andang Fitriadi mengatakan, program Upgrading Guru SMK dari PLN ini merupakan program yang dicita-citakan oleh seluruh SMK. Program ini sejalan dengan upaya link and match antara dunia pendidikan dengan dunia kerja.

”Guru SMK mendapatkan upgrading tentang ilmu kelistrikan yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja yaitu sesuai dengan standar PLN. Dalam program ini, guru SMK diajarkan bagaimana bahaya tegangan listrik, kemampuan mencegah, teknis kelistrikan dan lainnya,” jelas Andang.

Andang berharap nantinya program Upgrading ini bisa dilaksanakan di SMKN lainnya. Ke depan, ada beberapa SMKN yang akan digandeng antara lain SMKN 4, SMKN 5, SMK Texmaco dan SMK Nurul Barqi.

Kepala sekolah SMK N 3 Semarang, Harti mengungkapkan banyak benefitnya yang didapat oleh guru dalam mengikut Program Upgrading guru yang dilaksanakan oleh PLN UPDL Semarang.

“Yang pertama, kami mendapatkan pengetahuan keterampilan yang sumber dayanya itu tidak dimiliki oleh sekolah, utamanya sekolah kita tidak memiliki alat pendukung dan jika kita yang menyelenggarakan dananya tentu besar,” kata Harti.

Harti berharap, setelah mengikuti pelatihan ini para guru akan menyalurkan ilmu yangbdidapatkan kepada para siswa yang natinya bisa meningkatkan ketrampilan siswa SMK. (shs)