Semarang, UP Radio – Sampah masih menjadi permasalahan, namun di kelurahan Bambankerep kecamatan Ngaliyan yang berdekatan dengan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Jatibarang warga masyarakat mulai memanfaatkan sampah menjadi produk pot sekulen.
Baru-baru ini tim Program Kemitraan Masyakarat (PKM) Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) yang diketuai oleh Eko Retno Mulyaningrum memberikan pelatihan pembuatan pot untuk warga Babankerep.
Eko Retno mengungkapkan pelatihan yang dilaksanakan sejak bulan Agustus hingga Oktober 2021 ini bertujuan untuk membantu masyarakat setempat mengusai keterampilan dalam pemanfaatan limbah plastik dan kertas.
“Sampah yang ada di sekitar tempat tinggal bisa diolah menjadi pot untuk menanam tanaman sukulen yang selanjutnya dapat dipasarkan untuk menambah pendapatan bagi warga,” kata Eko Retno.
Tim PKM LPPM yang beranggotakan Siti Patonah, Ummi Kaltsum, dan Dyah Ayu Widyastuti ini telah melakukan kegiatan yang berkelanjutan meliputi sosialisasi dan penyuluhan kepada Ibu rumah tangga yang tergabung dalam kelompok PKK Bambankerep untuk mengolah limbah kertas dan plastik yang ada di sekitar mereka.
Anggota Tim PKM Ummi Kaltsum mengungkapkan pelatihan yang diberikan meliputi cara pembuatan pot sukulen berbahan limbah kertas dan plastik.
“Kami memberikan informasi cara memasarkan produk pot sukulen agar menghasilkan keuntungan dalam wirausaha,” katanya.
Penggerak PKK Babankerep Partini mengapresiasi pelaksanaan pelatihan bagi ibu PKK peserta peelatihan. “Mengikuti kegiatan pelatihan ini kita mendapatkan tambahan wawasan tentang pengelolaan dan pemanfaatan sampah. “Selain itu masyarakat juga bisa meningkatkan keterampilan dalam pemanfaatan limbah kertas dan plastik menjadi pot tanaman sukulen,” ujarnya.
Ummi Kaltsun juga manambahkan bukan hanya pelatihan produksi pot, setiap peserta juga dibekali pengetahuan pemasaran produk pot tanaman sukulen secara online melalui website, media sosial maupun e-commerce. (pai)