Pj Gubernur Jateng Dorong Akselerasi Penyerapan APBD 2024

Semarang, UP Radio – Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana mendorong dilakukannya akselerasi penyerapan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2024.

“Segera lakukan langkah akselerasi. Ada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang sudah bisa mencukupi timeline, ada yang sudah melebihi, tapi ada juga yang belum sesuai target,” kata Nana, saat memimpin Rapat Koordinasi Pengendalian Operasional Kegiatan (POK) APBD Provinsi Jawa Tengah Triwulan II tahun 2024, di Kantor Gubernur, Senin (5/8/2024).

Ditambahkan, berdasarkan progress sementara pelaksanaan APBD sampai 31 Juli 2024, pendapatan daerah terealisasi Rp14,551 triliun (54,23%), belanja daerah terealisasi Rp14,424 triliun (51,80%), sedangkan untuk pembiayaan daerah terealisasi Rp505,869 miliar (49,71%).

“Harus kita tingkatkan dan optimalkan. Banyak pekerjaan rumah (PR) yang harus dilakukan, karena ke depan tantangan masih ada. Kita harus fokus terhadap kinerja, tentunya dengan inovasi, jangan sampai monoton,” tegas Pj gubernur.

Nana menyampaikan arahan khusus, terutama pada OPD dan BUMD, agar mengoptimalkan potensi pendapatan daerah. Salah satunya, bekerja sama dengan pemerintah kabupaten/ kota terkait target pendapatan bagi hasil pajak daerah.

Berikutnya, Pj gubernur juga meminta optimalisasi pelaksanaan belanja daerah, supaya lebih berkualitas, efektif, efisien dan akuntabel. Terutama akselerasi 10 program prioritasnya.

“Akselerasi penyaluran bantuan kepada masyarakat, utamanya dalam rangka percepatan penanggulangan kemiskinan, kemiskinan ekstrem, dan pengendalian inflasi daerah,” jelasnya.

Dalam kesempatan itu, Nana juga meminta agar dilakukan percepatan proses pengadaan barang/jasa (PBJ) dan paket pekerjaan.

Ia juga menegaskan agar mengutamakan penggunaan Produk Dalam Negeri (PDN) dan pelaku UMKM. Kemudian inventarisasi sisa anggaran belanja, yang capaian fisik atau kinerjanya telah tercapai.

“Lakukan pelaksanaan belanja daerah dengan prudent atau prinsip kehati-hatian, mempertimbangkan manajemen risiko setiap kegiatan, dan pengendalian intensif secara berkala atau sewaktu-waktu, agar terlaksana dan selesai sesuai target,” tandasnya. (hms)