Semarang, UP Radio – Wakil Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu mengajak para petani milenial di kota Semarang untuk mewujudkan program kedaulatan pangan.
Mbak Ita, sapaan akrab Hevearita mengunjungi Kampung Organik Wonolopo untuk menyapa kaum muda yang membentuk komunitas bernama petani milenial, Sabtu (7/8) sore.
Sudah setahun petani milenial kelurahan Wonolopo Semarang dibentuk. Berbagai kegiatan positif dilakukan para petani milenial tersebut, mulai dengan menghijaukan area dengan menanam berbagai pohon, sayuran dan bunga ditepi sawah, mereka juga menanam padi hingga memelihara ikan.
Bilal Lutfi Mas’ud, salah satu milenial yang menginisiasi dibentuknya petani milenial di Wonolopo.
“Awalnya saya melihat disini banyak anak muda yang karena pandemi tidak bisa bersekolah dan hanya sekolah daring. Melihat hal itu, muncul keinginan membuat anak-anak berkegiatan positif. Beruntung ada pak Sudili, pak Ketua RW 3 Wonolopo yang mencetuskan ide dibentuknya petani milenial. Akhirnya kami diajari pak Dili menanam sampai memelihara ikan,” cerita Bilal yang juga merupakan Koordinator Petani Milenial.
Tak berhenti disana, petani milenial juga melakukan hal positif lain dengan membuat makanan siap saji yang dibuat dari hasil tanam dan pemanfaatan sekitar. “Karena padi ini kan organik, kami kalau sore cari keong yang notabene merupakan hama. Kami kumpulkan dan dimasak. Ada juga ikan hasil mancing. Setiap hari Jumat kami bagikan untuk Jumat berkah pada warga yang membutuhkan,” ujar Bilal.
Bilal berterimakasih kepada Wakil Wali Kota Semarang yang memberikan perhatian terhadap para petani milenial di Wonolopo.
Menurutnya, area yang dimanfaatkan para petani milenial tersebut merupakan lahan milik pemkot Semarang seluas 1,5 hektar yang awalnya hanya digunakan sebagai embung buatan.
Kini area tersebut disulap menjadi tempat bercocok tanam bagi petani milenial, dengan fasilitas gazebo dan gardu pandang sebagai tempat berswafoto.
Melihat semangat para petani milenial Wonolopo Semarang, Wakil Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu turun langsung memberikan support benih ikan nila dan carper.
Ia bahkan ikut menanam padi sistem jajar legowo di area sawah Kampung Organik Wonolopo.
Ia mengapresiasi para petani milenial yang berperan aktif di masyarakat. Mbak Ita mengatakan, minat generasi milenial untuk bekerja pada sektor pertanian mengalami penurunan setiap tahunnya. Hal ini menjadi lampu kuning di tengah meningkatnya kebutuhan pangan, regenerasi petani diperlukan bagi masa depan kedaulatan pangan negeri ini.
“Jika biasanya anak-anak muda tidak tertarik dengan pertanian, di Wonolopo ini, ada anak muda yang membentuk suatu komunitas bernama petani milenial yang melakukan kegiatan positif. Disini semua saling terintegrasi, mulai dari minapadi, penghijauan, bahkan pemeliharaan ikan, ini yang harus kita dorong agar petani milenial ikut mewujudkan kedaulatan pangan,” ujar Mbak Ita. (ksm)