Perundungan Bahayakan Proses Tumbuh Kembang Mental Anak Sekolah

Salatiga, UP Radio – Tim pengabdian kepada masyarakat Fakultas Pendidikan IPS dan Keolahragaan UPGRIS baru-baru ini melakukan pengabdian di SD N 2 Tingkir Lor.

Kegiatan ini merupakan bentuk nyata dari upaya membangun generasi masa depan yang lebih baik, dalam rangka memperkuat karakter positif pada anak-anak sekolah dasar.

TPM UPGRIS di SD Negeri 2 Tingkir Lor beranggotakan Rahmat Sudrajat (ketua)
dan beranggotakan Agus Sutono, Galih Dwi Pradipta dan Osa Maliki mengusung tema “Anti Bullying pada Anak Sekolah Dasar” mendapat dukungan penuh dari LPPM UPGRIS dan berbagai pihak, termasuk kepala sekolah, guru, orang tua, dan siswa.

“Bullying di lingkungan sekolah merupakan masalah yang serius dan berdampak negatif pada perkembangan mental dan emosional anak-anak. Oleh karena itu, program ini dirancang untuk memberikan pemahaman yang mendalam tentang bahaya bullying serta cara-cara efektif untuk mencegah dan mengatasi masalah tersebut,”ungkap Rahmat Sudrajat ketua tim pengabdian.

Menurut Agus, melalui serangkaian kegiatan edukatif, diharapkan anak-anak dapat tumbuh menjadi pribadi yang menghargai perbedaan, menghormati sesama, dan mampu menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman di sekolah.

Kegiatan pengabdian ini melibatkan berbagai metode edukasi yang menarik dan interaktif, (1) Sosialisasi, Para siswa diberikan penjelasan mengenai apa itu bullying, jenis-jenis bullying, serta dampak negatif yang ditimbulkannya. (2) Diskusi Kelompok, Anak-anak diajak untuk berdiskusi dalam kelompok kecil mengenai pengalaman mereka dan bagaimana cara menghadapi situasi bullying. (3) Permainan Edukatif, Melalui permainan yang menyenangkan, anak-anak diajarkan tentang pentingnya kerjasama, empati, dan saling menghargai. Permainan ini juga bertujuan untuk mempererat hubungan antar siswa. (4) Sesi Konseling: Untuk siswa yang pernah mengalami atau menyaksikan bullying, disediakan sesi konseling individu atau kelompok dengan psikolog anak. Ini membantu mereka untuk mengatasi trauma dan membangun kembali kepercayaan diri.

Program pengabdian ini diharapkan tidak hanya menciptakan lingkungan sekolah yang bebas dari bullying, tetapi juga menanamkan nilai-nilai positif yang akan berguna bagi kehidupan anak-anak di masa depan.

Kepala SD Negeri 2 Tingkir Lor Suharti SPd menyatakan, pihak sekolah berkomitmen untuk terus mengawasi dan mendukung setiap upaya yang bertujuan untuk kesejahteraan siswa.

“Dengan adanya program ini, kami berharap anak-anak dapat belajar untuk lebih menghargai satu sama lain dan menghindari tindakan bullying. Kami ingin menciptakan lingkungan belajar yang positif dan mendukung perkembangan karakter anak-anak,” ujar Suharti.

Program pengabdian ini mendapat apresiasi yang tinggi dari berbagai pihak, termasuk dari Dinas Pendidikan Kota Salatiga. Keberhasilan program ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi sekolah-sekolah lain dalam mengimplementasikan kegiatan serupa. (pai)