Semarang, UP Radio – Menghapuskan plastik diyakini bukan solusi terbaik untuk saat ini yang diperlukan adalah sistem pengelolaan sampah plastik yang semakin besar.
Direktur PT Marifood, Harjanto Halim mengatakan pengelolaan sampah plastik bisa dilakukan dengan berbagai cara diantaranya dengan ecobrick yang sudah dilaksanakan oleh PT Marifood.
“Diperlukan sinergi antara Perguruan Tinggi dengan industri dan pengusaha dalam melakukan kegiatan pengelolaan sampah,” ungkap Harjanto Halim dalam seminar nasional hasil pengabdian masyarakat di Gedung Thomas Aquinas Universitas Katolik Soegijapranoto (18/9).
Menurutnya, hal yang harus diperhatikan adalah program pengelolaan sampah tersebut itu bisa berjalan untuk waktu yang lama yang berkesinambungan dan menguntungkan semua pihak.
Dia mencontohkan, pengelolaan sampah hasil industri perusahaannya yang digubah menjadi produk Ecobrick atau bata ramah lingkungan.
“Ecobrick dapat dimanfaatkan sebagai alternatif pengganti batu bata konvensional dalam mendirikan bangunan, atau sebagai furnitur dengan proses yang sangat sederhana,” tambahnya.
Sejak diluncurkan program ecobrick ini melibatkan masyarakat dalam jumlah yang besar. “Pelatihan pembuatan Ecobrick dilakukan tidak terbatas di sekolah saja tetapi juga melibatkan banyak komunitas masyarakat lainnya supaya mereka bisa ikut berperan mengurangi sampah plastik,” imbuhnya.
Srmentara itu Guru Besar FTP Unika, Prof Dr Budi Widianarko, mengatakan pentingnya sinergitas antara perguruan tinggi dengan komunitas-komunitas seperti perusahaan, dan masyarakat secara luas.
Dari Kampus bisa mejalankan program tri dharma perguruan tinggi, yakni pendidikan, penelitian dan melakukan pengabdian terhadap masyarakat. “Supaya efektif memang kami juga harus mendengarkan suara dari komunitas, seperti perusahaan dan masyarakat,” tutup Budi Widianarko. (shs)