Semarang, UP Radio – Sinergitas pemerintah daerah dan pemerintah pusat menjadi salah satu kunci dalam melakukan akselerasi pembangunan, khususnya terkait infrastruktur.
Hal tersebut ditekankan oleh Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi saat menerima kunjungan Diklat PIM Nasional Kementrian PUPR di Situation Room Balaikota Semarang, Rabu (21/4).
Wali Kota Semarang yang akrab disapa Hendi itu pun memberikan apresiasi kepada Kementrian PUPR yang telah berperan dalam pembangunan wilayah Kota Semarang, khususnya dalam upaya penanganan banjir di wilayah timur Kota Semarang.
Upaya tersebut antara lain reperti melakukan revitalisasi banjir kanal timur, pemberian pompa di Sungai Tenggang berkapasitas 12 ribu liter per detik dan pompa di sungai beringin berkapasitas 10 ribu liter per detik.
Sejalan dengan itu, Hendi kemudian juga mengarah ke peningkatan pariwisata dengan membuat konsep water front city. Kali Semarang yang semula kerap disebut sebagai jamban terpanjang di dunia yang kumuh, kemudian dapat bertransformasi mendukung estetika kota.
“Kalau infrastruktur bagus, sungai berfungsi dengan baik, maka arus transportasi menjadi lebih cepat sehingga terjadi peningkatan ekonomi dan sosial budaya,” tandasnya.
Hendi lantas menegaskan akselerasi pembangunan di Kota Semarang merupakan kerja keras semua pihak. “Saya menekankan kepada para pejabat di Pemerintah Kota Semarang bahwa tidak boleh ada di zona nyaman dan bekerja rutinitas berangkat kerja jam 7 pulang jam 3. Lakukan inovasi perbaikan infrastruktur,” tegasnya.
Hendi juga mencontohkan jika jalan di Kota Semarang dalam beberapa tahun terakhir didorongnya menggunakan material lain selain aspal. Hal itu dilakukan agar kondisi jalan yang prima dapat bertahan lebih lama. “Arahnya bukan hanya persoalan perbaikan jalan rusak saja, tapi juga peningkatan kualitas jalan juga harus diperhatikan,” tandasnya.
Di sisi lain Hendi meneceritakan pula, selain melakukan pembahasan rutin melalui rembug kelurahan dan Musrenbang di berbagai level, pihaknya juga membuka kanal komunikasi yang disebut Lapor Hendi bagi masyarakat. Dirinya menyadari bahwa kebutuhan masyarakat terkait peran pemerintah semakin meningkat.
“Jika dulu sebelum pandemi, kita melakukan komunikasi secara konvensional seperti jalan sehat, kerja bhakti, sholat jumat. Begitu turun ke bawah kita jadi tahu bagaimana kondisi jalan, saluran dan infrastruktur mana yang butuh perbaikan. Dengan begitu masyarakat mulai percaya dan muncul kebanggaannya terhadap Kota Semarang. Dalam hal ini masyarakat menjadi mitra strategis pemerintah,” terangnya.
Di lingkup internal dirinya pun memiliki forum bulanan bernama Rakor Tepra (Tim Evaluasi Percepatan Realisasi Anggaran) yang digelar khusus membahas aduan masyarakat. Forum tersebut dihadiri oleh dinas dan camat yang dimonitor sejauh mana tindak lanjut dari dinas.
“Di sini kita melihat seberapa besar kepedulian dari kawan-kawan OPD terhadap komunikasi masyarakat karena kami percaya bahwa masyarakat bagian terpenting dari percepatan pembangunan,” ujar Hendi.
Mendengar pemaparan Wali Kota Semarang, pimpinan rombongan diklat dari Kementrian PUPR, Dharma Nursani semakin tertarik untuk menggali lebih dalam mengenai strategi peningkatan infrastruktur yang dilakukan orang nomor satu di Kota Semarang tersebut.
“Tema visitasi di kota Semarang kali ini adalah Penerapan Good Governance Dalam Percepatan Infrastruktur. Kegiatan ini bertujuan untuk mengaktualisasikan kepemimpinan strategis. Kami akan belajar melalui best practice lewat visitasi di kota Semarang kali ini,” tuturnya.
Nursani melanjutkan bahwa upaya ini dapat pula dijadikan sebagai sarana promosi Kota Semarang karena peserta diklat akan menyebarkannya melalui social media. (ksm)