Semarang, UP Radio – Peringatan Hari Sumpah Pemuda tingkat Kota Semarang tahun 2024 ini digelar berbeda dengan sebelumnya. Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang tidak hanya menggelar upacara, tetapi juga mengajak para siswa dari tingkat SD, SMP, dan SMA untuk memamerkan inovasi makanan bergizi.
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, atau akrab disapa Mbak Ita, menyampaikan bahwa kegiatan ini diadakan untuk memberikan makna lebih pada Hari Sumpah Pemuda.
“Kami ingin menjadikan hari ini spesial dengan menggabungkan berbagai kegiatan. Tidak hanya upacara yang berakhir begitu saja,” ungkap Mbak Ita saat berkeliling melihat stand pameran, di Balaikota Semarang, Senin, 28 Oktober 2024.
Pameran inovasi makanan bergizi ini merupakan bagian dari proyek penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang telah diterapkan di sekolah-sekolah.
Menurut Mbak Ita, pameran ini menjadi wadah bagi anak-anak untuk menampilkan kreasi mereka. “Hari Sumpah Pemuda adalah momentum yang tepat untuk memperlihatkan inovasi mereka dalam memasak,” jelasnya.
Selain itu, acara ini juga mendukung program pemerintah baru yang dipimpin oleh Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, berupa program makan siang bergizi. “Kami berharap pameran ini dapat memicu inovasi di Semarang,” tambahnya.
Ia menekankan bahwa generasi muda saat ini memiliki karakteristik yang berbeda. Menu makanan yang disajikan mengikuti tren terkini, tetapi tetap mengutamakan nilai gizi. “Kami mendorong siswa untuk berinovasi dalam menciptakan menu makanan bergizi,” ujarnya.
Mbak Ita mengungkapkan bahwa Pemkot Semarang melalui Dinas Arsip dan Perpustakaan juga memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyusun buku resep makanan berjudul Resep Ajaib Koki Cilik (Sikocil).
“Ini adalah bentuk literasi dan kreativitas. Buku ini akan diluncurkan hari ini dan dibagikan ke seluruh sekolah serta organisasi wanita sebagai acuan bagi orang tua dalam menyiapkan makanan bergizi untuk anak-anak,” katanya.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang, Bambang Pramusinto, menyampaikan bahwa sebanyak 45 sekolah berpartisipasi dalam pameran ini, terdiri dari 35 SMP dan 10 SD, serta enam SMA yang juga ikut berkontribusi.
“Menu yang ditampilkan bervariasi, mirip dengan yang ada di buku Sikocil, dan kami menampilkan makanan secara langsung di pameran,” jelas Bamabang.
Bambang juga menambahkan bahwa menu yang dipamerkan dapat menjadi referensi dalam pelaksanaan program makanan bergizi gratis.
Dengan berbagai inisiatif ini, Pemkot Semarang berusaha meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya konsumsi makanan bergizi, sekaligus mendorong kreativitas dan inovasi di kalangan siswa.(ksm)