Semarang, UP Radio – Perguruan tinggi di Indonesia diharapkan melakukan pengembangan kurikulum mengingat saat ini telah terjadi loncatan revolusi industri dari industri 3.0 ke 4.0.
Hal itu disampaikan Ketua Umum Aptikom, Prof. Zainal A. Hasibuan, Ph. D, dalam pembukuan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Asosiasi Pendidikan Tinggi Informatika dan Komputer (Aptikom) di Patra Convention Hotel, Semarang, Kamis (24/10/19).
Prof. Zainal mengatakan bahwa loncatan revolusi industri saat ini sudah memasuki babak baru, dari industri 3.0 ke 4.0. Kurikulum era industri 4.0 juga perlu di tata ulang.
“Perubahan kurikulumnya antara lain, pengembangan sentra riset dan development, peningkatan kualitas perguruan tinggi, pengembangan inkubasi bisnis start-up, serta pengembangan blockchain initiatives untuk kampus digital,” ujar Prof. Zainal.
Adapun kegiatan Rakornas Aptikom diikuti kurang lebih 300 perguruan tinggi dari seluruh Indonesia. Kegiatan ini akan dilaksanakan dari 24-27 Oktober 2019.
Ratusan perguruan tinggi dari negeri maupun swasta yang hadir dalam acara tersebut, merupakan perguruan tinggi yang memiliki program studi komputasi.
Rakornas Aptikom pada tahun ini mengusung tema ‘Memperkuat Masyarakat Ekonomi Melalui Inovasi Industri Kreatif Di Era Revolusi Industri 4.0. Aptikom terus melakukan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) di Indonesia, khususnya pada bidang komputasi.
Melalui kegiatan tersebut akan mendiskusikan, merumuskan, menjalankan dan mengevaluasi berbagai program dan kegiatan cerdas yang akan mengembangkan pendidikan tinggi berbasis komputer di seluruh Indonesia.
Rektor Udinus, Prof Dr Ir Edi Noersasongko, M.Kom, mengatakan bahwa dari sudut pandang Perguruan Tinggi, revolusi industri 4.0 membawa harapan dan tantangan.
“Terdapat keuntungan terbesar dari industri 4.0 untuk Indonesia, yakni mempunyai kemampuan untuk meningkatkan kualitas hidup yang lebih efisien dalam platform digital,” ujar Rektor saat memberikan sambutan.
Dia mengatakan, di era Cyber-Campus saat ini, Udinus mampu menempatkan diri, sejajar dengan Perguruan Tinggi se-Indonesia.
Disebutnya, di Udinus terdapat lebih dari 1000 komputer telah terkoneksi dan terbagi menjadi berbagai laboratorium riset ilmiah dengan total bandwidth mencapai 1 GB.
Menurutnya hal ini sebagai bentuk komitmen Udinus dalam mengembangkan keterampilan TIK dalam mengakselerasi proses pembelajaran.
“Udinus juga melayani dan mengabdi terhadap masyarakat, diantaranya memfasilitasi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dalam pengembangan portal Lapor Gub, digitalisasi data ASN, Situng Pilkada dan pengembangann smart-city di Kota Semarang. Udinus juga sudah sering bekerjasama dengan Mabes Polri, Polda dan Kemenkumham dalam perekrutan anggotanya, dan masih banyak lagi,” ungkap Edi.
Ia pun berharap, Rakornas Aptikom ini akan membuahkan ide-ide cerdas untuk perkembangan perguruan tinggi berbasis komputer di Indonesia.
“Udinus akan menjadi host yang kooperatif agar rakornas ini berjalan lancar dan menghasilkan ide-ide cerdas untuk perkembangan pendidikan tinggi berbasis komputer di seluruh Indonesia,” tuturnya.
Sementara itu, selain acara Rakornas yang dihelat di Udinus dan Patra Convention Hotel, rangkaian kegiatannya antara lain, Internasional Conference on Informatics and Computing (ICIC), Seminar Nasional Aptikom (Semnastik), dan ditutup dengan city tour. (shs)